My Pages

Friday, September 2, 2011

SUJU FANFIC—15 (14) Years Old Nanny (part 3)


SUJU FANFIC—15 (14) Years Old Nanny (part 3)


Title : 15 (14) Years Old Nanny (part 3)

Author : Jenifer Wirawan a.k.a Cho Hae Ra

Main Cast : Kibum, Kyuhyun

Other Cast : Heechul, Leeteuk, and all SUJU's members (15 of them). Plus some SM's artists. Also imagination charas..

Genre : ....? I don't know... Slice of Life? Oh, and a bit romance~

Lenght : Part 3 - on going

“Annyeong Soora-yang, Seokhoon-goon. Aku adalah pengasuh baru kalian, Cho Hae Ra. Usiaku 15 tahun dalam hitungan Korea. Aku juga bersekolah di Parang seperti kalian. Salam kenal ya...” Aku memperkenalkan diriku sebagaimana biasanya aku memperkenalkan diriku pada semua orang. Kedua anak itu tak bergerak satu syaraf pun, dan itu malah membuatku menjadi tegang. Padahal aku ingin menjadi akrab dengan mereka. Mereka nampak seperti adik-adik yang kuimpikan selama ini.

“Kuharap keluarga kami tidak harus cepat-cepat memesan nisan untukmu.” Kalimat yang diucapkan Kyuhyun terus menghantuiku. Membuatku menjadi semakin tegang, rasanya bukannya tidak mungkin sekarang aku akan ngompol sangking takutnya. Dasar pemuda sialaaaaaaaaaaaaaan!! Apakah dia menakut-nakuti ku atau memang itulah kenyataannya? Aku masih tidak bisa percaya, tapi kalimat itu tak bisa hilang begitu saja. Sampai dia bohong, kumakan dia hidup-hidup....

“Aku Soora, dia Seokhoon,” Ujar gadis yang bernama Soora itu tanpa melihat kearah mataku secara langsung. “tolong jangan pura-pura baik pada kami.” Mulut gadis kecil itu terbuka dan mengeluarkan kalimat yang menusuk bagaikan keris. Huh, tapi itu tak berlaku bagiku, aku tidak pura-pura baik pada mereka, tetapi aku akan mencoba untuk benar-benar baik pada mereka.

“M-mw-mworago?” Tanyaku padanya sangat bingung. Atas dasar apa dia mengataiku seperti itu? Menyebalkan sekali gadis imut dengan seragam manis ini. ARRRRGGGGHHH~~ “Soora-yang, aku bukan tipe seperti itu.” Aku menjawabnya dengan tegas, karena aku memang tidak seperti itu. Aku mau dia percaya dan mengetahui diriku dulu sebelum bisa menghakimiku.

“Kau tidak bisa kupercaya begitu saja,” Soora nampak menunduk kebawah, lalu menatapku lagi dengan tatapan dingin, “karena semua orang begitu, termasuk ibuku sendiri.”

*DHEG!!*

Perutku bergejolak saat mendengar kalau dia tidak bisa mempercayai ibunya sendiri. Apakah ibunya benar-benar seburuk itu? Aku juga tidak punya ibu, jadi setidaknya aku mengerti kalau begitu.... yah, ibu yang tidak bisa dipercaya. Ibuku juga begitu....

“Dia hanya mau mencari uang ayah, dan meninggalkan kami begitu saja saat ayah menceraikannya.” Soora kembali menatap ke bawah, dan yang kulihat terakhir tatapan matanya mulai melunak, tidak lagi menyiratkan tatapan khas tuan putri yang menyebalkan itu : tatapan yang merendahkan.

“Kalian ditinggalkan oleh ibu kalian? Aku juga.” Ucapku jujur sekali, tanpa embel-embel apapun. Kuharap dengan kesamaan nasib kami yang buruk mereka sedikitnya bisa menerimaku. Itu jujur kok, aku tidak mengarang apapun.

 “Kau hanya berusaha untuk menarik simpati kami!!!” Seokhoon yang kecil itu membuka suaranya. Kukira dia belum bisa bicara, tetapi justru dialah yang membentakku seperti itu. Apa ini? Keduanya benar-benar kurang ajar....  “Kalau kau memang hanya ingin uang sebaiknya sekarang kau antar kami pergi sekolah sekarang.” Soora kembali mengeluarkan suaranya yang angkuh. Kuakui memang tujuan utamaku adalah uang, jadi aku tidak akan membalas perkataan mereka lagi. Apalagi saat kulihat jam tanganku menunjukkan pk. 6.45.

Walaupun sekolah Parang dekat, tapi kira-kira butuh sekitar 10-15 menit untuk jalan kaki sampai sana. Aku tidak mau berdebat lagi dengan mereka, karena aku harus sekolah. Mau sebanyak apapun uang yang harus kuperjuangkan, aku akan lebih memilih sekolah. TENTU SAJA! Aku ini berhasil mendapatkan beasiswa untuk sekolahku selama setahun ini. Untuk tahun depan, aku harus berusaha lagi. Kami bertiga semua bersekolah di sekolah Parang. Seokhoon, si bungsu baru TK, jadi dia harus kuantar ke gedung paling ujung sebelah kiri, gedung yang paliing kecil dengan taman bermain yang paling besar. Soora yang sudah kelas satu SD harus kuantar ke gedung SD yang berada di sebelah gedung SMP, jadi tidak terlalu jauh dari kelasku juga. Urusan mudah, tak masalah. Aku memang harus berusaha.... tapi aku juga harus berusaha ekstra karena aku tidak mau menjadi....seorang yang munafik.

----------------------------------------------DI BAWAH-------------------------------------------------

“MWOOO?!!!!” Pekikku dalam hati saat melihat Kyuhyun berdiri di depan gerbang sambil melipat tangannya dan berwajah masam. Ok, apa yang dia lakukan? Sekolah bukan? Tadi dia berkata begitu pada Kibum-ssi.... sekolah?

AKU AKUI AKU INI SANGAT BODOH DI PAGI HARI...

AKU BAHKAN TIDAK MENYADARI KALAU DIA BERSEKOLAH DI PARANG SENIOR HIGH SCHOOOOOOOOLLLL!! Padahal
seragam kami sama-sama bertuliskan ‘PARANG HIGH SCHOOL’ dan hanya dibedakan dengan kata ‘JUNIOR’ dan ‘SENIOR’. Keduanya ditulis dengan bahasa Inggris, karena Parang yang kuambil adalah bagian National Plus. Begitu juga dengannya, mungkin?

“Pabo ga?” aku berbisik sampai Soora dan Seokhoon yang berada di depanku pun tak bisa mendengar keluh kesahku yang kusampaikan lewat desiran kasar yang benar-benar menggambarkan kepenatan kepalaku.

“Selain dengan dua anak yang masih menganggapku munafik, aku juga harus berjalan dengan seorang yang paling membuatku ingin menonjoknya tepat di tengah hidungnya. Aku bisa berbuat dua dosa dalam 15 menit perjalananku menuju sekolah.” Pikirku dalam hati sambil setengah memohon pada Tuhan untuk meminta takdir yang lebih baik dari ini. Ini adalah takdir yang mengerikan....

----------------------------------------------DI JALAN------------------------------------------

Aku masih tak habis pikir.... Kenyataan memang selalu berbalik dari apa yang kukira. Kenapa kalau ada kakaknya yang sudah besar ini, keluarga mereka masih harus membayar seorang pengasuh dengan bayaran mahal hanya khusus untuk mengantar kedua bocah ini ke sekolah? Apalagi sekolah mereka bertiga sama. Kalau Kibum-ssi bisa kumaklumi karena dia sudah bekerja. Aku juga mendengar dari Joo Ra-ssi kalau dia sangat pintar, jadi dia menyelesaikan kuliahnya di bagian bisnis hanya dalam waktu 2 tahun. Apalagi dia kuliah di HARVARD. Ok, aku percaya dia sangat JENIUS! Dan tentunya SERIUS!

Kembali ke topik awal.... Kyuhyun itu sudah besar. DIA SUDAH KELAS 3 SMA!! Jangan tanya kenapa aku bisa tau, tentu saja aku tau saat melihat di name-tagnya tertera tulisan : PARANG SENIOR HIGH SCHOOL. Kim Kyu Hyun. 3-2. Yah, itu bisa menyimpulkan kalau dia berusia kira-kira 18 atau 19 tahun. Tapi kemungkinan besar dia berusia 19 tahun (dalam hitungan Korea).

Kami berempat hanya berjalan tanpa suara, sama sekali tanpa suara. Kyuhyun berjalan di paling belakang dengan ear phone yang menyumbat telinganya. Soora dan Seokhoon berjalan di paling depan sambil bergandengan dan berjalan dengan lucu. Sedangkan aku? Pengasuh baru ini berjalan diantara kedua belah pihak yang memiliki jalannya masing-masing. Aku ingin ini cepat berlalu, sangat ingin.... Dan itu bisa saja kulakukan.... Mau tau caranya? Tapi ini tidak berbohong...

“OMO!! Jam 7 kurang 5 menit!!!” Aku berteriak dan hal itu membuat Soora dan Seokhoon menengok kearahku sambil menahan nafas selama dua detik, sedangkan Kyuhyun yang tadi masih berada di dunianya sendiri dengan ear phone sekarang melotot dan mengambil ancang-ancang lari sekuat tenaga. Disusul oleh kami bertiga yang tentunya tertinggal di belakang manusia dengan kaki yang super panjang itu. Oh, aku sungguh benci pagi hari..... APALAGI HARI INI!!!

-------------------------------------DI KELAS------------------------------

“HAHHHH!!!!” Aku merebahkan semua tubuhku diatas meja dan kursiku di dalam kelas 2-4. Rasanya lelah sekali, semuanya. SEMUANYA!! Ok, apa yang sedang kupikirkan? Pikiranku lelah.... Tubuhku lelah.... Perasaanku pun lelah.... Rasanya aku ingin pulang dan tidur di ranjang bututku di flat miniku itu. Rasanya pasti lebih menyenangkan. Tapi aku harus sekolah.... “AKU HARUS SEKOLAH DEMI MASA DEPANKU!!! Aku jadi benar-benar ingin keluar dari keluarga mereka itu.... Tapi itu demi uang untuk kehidupanku.... Aku harus bertahan. HARUS BERTAHAN!”

“Heh, ngapain pagi-pagi begini udah ngaco aja gayanya?” Chang Seul-ah, salah satu teman baikku menepuk punggungku dengan tajam sampai aku keselek oleh ludahku sendiri. “Bocah ini....” pikirku dalam hati sambil mengurut dadaku dan terbatuk-batuk. “YA!! Kau ini memang bocah!” teriakku padanya marah, habis aku sedang meratap malah dikagetin. Apa maunya ini anak? GROARRRRR!!

“......Bu, sabar bu....” Seul-ah mengusap-usap punggungku, lalu akhirnya DITEPOK-TEPOK LAGI! APA MAUNYA INI ANAK?! KUMAKAN KAUUUUU!!! Aku tidak bisa tahan lagi kepada anak ini.... Haduh.... Rasanya ingin meledak sekarang. MELEDAK SEKARANG!!!

“KAU....” Suaraku tertahan saat aku mendengar... “Hae Ra~ Selamat pagi...” Suara manis itu.... “Eonnieeeeee~~GOOD MORNIIIIIIIING~” Aku mengeluarkan suara manisku dan tak lupa aegyo supaya makin mantap(?). Choi Yoon Hee, salah satu sahabatku lagi memang semanis gula dan selembut awan. Dia sangat lucu, pipinya empuk dan wajah manisssssss sekali. Wajahnya bulat menandakan dia adalah seorang yang lucky! Kenapa aku memanggilnya eonnie? Ah, cerita yang panjang.... Lagipula aku senang juga memiliki seorang eonnie. Yah, satu alasanku sih karena dia sangat berpikiran dewasa. Hehehehe. WALAUPUN INI ANAK EMANG PIKUNNYA GA TAHAN... Hehehehe~

“Heh, aku tidak disapa nih?” Seul-ah menyenggol lenganku dengan sikutnya. “GA! NGAPAIN?!” aku membalas dengan ketus sambil cemberut dan merengut. “OK! FINE!!” Seul-ah kabur ke tempat duduknya. Aku pun segera mengejarnya lalu memeluknya dari belakang dan mengatakan, “Seul-aaaaahhhh~~ Mianheeeeee~~ ‘Kan tadi aku bercandaaaa~ Hari ini ada kabar baik dan kabar buruk bagiku. Nanti aku cerita.... Maapkan akuuuuu~~” Aku memelas dan mengeluarkan aegyo-ku. Tapi yang kutahu selama ini, Seul-ah tidak mempan pada aegyo-ku.... (-_____-)

“IYAAAAH... Aku memaafkanmu sayang.” Seul-ah membalikkan tubuhnya dan balik memelukku. Sedangkan Yoon Hee hanya bisa geleng-geleng saat melihatku dan Seul-ah sedang bertingkah aneh seperti itu. “YAK!! Anak-anak, ayo semua duduk!” Hwang-songsaenim—maksudku Ms. Hwang datang ke dalam kelas dan menyuruh anak-anak untuk segera duduk. Semua anak yang tadi sedang berkumpul dengan temannya masing-masing langsung bubar dan kembali ke tempat duduknya msing-masing. “Yak, anak-anak silahkan keluarkan buku cetak kalian, dan tunjukkan PR kalian masing-masing. Mulai sekarang, english lesson will start, so english please....

-----------------------------JAM ISTIRAHAT----------------------

“MWO?! Kau jadi pengasuh?!” Seul-ah menjatuhkan kimbap yang tadi sedang mau disuap kedalam mulutnya. Untung di bawanya masih ada kotak makannya, kalau tidak kimbap yang kelihatan lezat itu akan pergi untuk selamanya. Dia memang selalu terlalu heboh dalam menanggapi berbagai perkara. Ckckckckck….

“Ne, aku mengasuh dua orang anak kecil yang manis. Tapi bermulut tajam, yah gitu deh. Aku sih bisa mengerti kenapa. Karena mereka juga tidak dididik oleh ibu mereka. Yah, begitulah kira-kira. Masa lalu mereka sedikit menyedihkan, padahal mereka orang kaya. Mereka juga masih kecil, seharusnya mereka punya ibu yang menyayangi mereka. Aku juga tidak punya sih….” Aku memandangi makanan-makanan yang indah di sekelilingku, sementara aku hanya minum sekotak susu segar. Cukup menyenangkan sih…. Eh? Apanya yang menyenangkan yah? Ah, lupakan….

“Nih, makanlah sekotak. Aku masih punya sekotak lagi.” Yoon Hee memberikan aku sekotak bekal dan sumpitnya. Aku kaget, oh pasti ibunya yang menitipkannya buatku. Ibunya memang seorang ibu yang baik. “Eh? Untukku? Aaaah~~ Gomawooooo~~ Aku memang lapar. Aku lelah fisik dan mental,” aku sangat berterima kasih padanya. Juga pada ibunya yang menyiapkan bekal itu untukku.

Saat aku membuka tutupnya yang bisa kulihat adalah….kimchi. Hehehehe. Nasi… Ohohohoho… Telur goreng? Ehehehe…. Oh, ada sosis. Ok, kalau aku boleh bilang ini adalah bekal untuk anak-anak. Ah, tak apalah. Aku sudah terlalu lapar untuk berpikir. “ini pasti bekal adikmu ‘kan?” tanyaku sambil mengunyah kimchi. Yum~ Enakkkk~
“Yah, itu bekalku dan bekal adikku. Sisa sih….” Yoon Hee menjawab sambil menyuap sesendok nasi dan ayam goreng. “Enakkk~~”ujarku sambil terus mengunyah dengan semangat. Aku begitu bahagia. “OH YA!! Aku belum cerita sesuatu, aku sedang kesal juga,” aku menelan makanan yang ada di dalam mulutku cepat-cepat.

“aku sangat kesal karena dua orang anak itu menganggapku hanya seorang yang bekerja demi uang dan mau pura-pura baik pada mereka. Padahal aku ‘kan benar-benar ingin menyayangi mereka. Aku ini suka anak-anak…. HIKS!!” Aku merengut lagi dan meletakkan kepalaku di atas meja kelas ini. Seul-ah menepuk-nepuk punggungku pelan dan Yoon Hee mengangguk-angguk. Gini-gini Seul-ah orangnya perhatian abis lhoooo~~

“AH! Satu lagi…. Kakak mereka, yang bernama Kyuhyun itu…. Rasanya ingin kucincang,” aku menutup kotak makanku untuk bersiap untuk pelajaran selanjutnya. Apa ya? Oh, iya… Pelajaran Character Building selama satu jam pelajaran. “Kyuhyun harus mendengarkan satu jam ini dengan seksama. Pasti selama ini dia tidur.”

*KRIIIIIIIING!!!*

---------------------------------------------------------------
“Bagaimana dia?” Laki-laki bersuara berat bertanya pada pemuda yang berdiri di depannya. Nggg….pemuda ituuuu…. Keren? Yah, tak heran dia ‘kan masih muda. “Muda.” Ujar anak muda itu. “Apakah dia semuda dirimu?” Pria yang lebih tua itu kembali bertanya tanpa melihat kearah matanya. “Lebih muda.” Jawabnya singkat. “Lihatlah beberapa hari. Jika tidak berkompeten singkirkan secepatnya,” Pria itu menutup file yang ada diatas mejanya. “kau boleh keluar. Terima kasih atas laporannya.” “Baik.” Pemuda itu membungkuk dan beranjak keluar dari ruangan direktur itu. Berjalan sambil tersenyum dengan senyuman yang dilingkupi oleh misteri.
-------------------------------------------------------------------------

 -to be continue-

Oh, Haloooo~~ Mohon maaf lahir dan batin ya buat yang merayakan Idul Fitri~
Dan SELAMAT LIBURAAAAAN!!! YEAH! I love holiday!
*Dubs, Dubs, Dubs, Dubs* Oh, maap lagi ngedugem pake lagu Super Girl~
*Jadi kangen ama Hangeng T^T*

Ok, pertama saya akan meluruskan sesuatu,,, CERITA INI BUKAN JADI CERITA MISTERI GARA-GARA ADA BAGIAN ANEH (?) DIBAWAHNYA~ HEHEHEHEHE~

Ok, udah lurus 'kan? SIPPPPP~~

Yah, yang ini ada 2 orang manusia yg beneran ada di dunia ini dan muncul di fanfic ini...
Chang Seul-ah dan Choi Yoon Hee!!
Chang Seul-ah itu.... Melyssa Soesetyo...
Sedangkan Choi Yoon Hee itu Elizabeth Kristina.
Yh, Melyssa itu gue kenal dari FB, sedangkan Lisa itu tmn sekelas gue. Hehehehe~
Yah gitu deh ceritanya.
Pokoknya sekarang ini saya meminta comment dan kritik.
Sebenernya males buat konflik, karena nanti ceritanya aja konflik (?)...
Buat yang menunggu konflik, anda harus menunggu lebih lama dan lebih lama lagi~ (?)
Maapkan hamba tuan dan nyonyaaaa~

Oh ya karena kangen Hangeng, akan ada SUPER PIZAP Hangeng~~ ^^
ditunggu yah....

Gomawoooo~
Best Regards,
--JW-- Cho Hae Ra!

Oh ya....  Kemaren wkt coba buat nama pake rumus yang angka terakhir tahun dan bla bla bla nama gue jadi Lee Yong Mi... (=_____=) Itu iklan (?) ajah kok... #abaikan 

No comments:

Post a Comment