Poem...

ANAK TERBUANG..

Terbawa arus deras kehidupan..

Terombang-ambing diantara gelombang resah dan gelisah..

Penuh cemas dan bimbang..

Keadaan menarik kesana-kemari..

Menapak di jembatan yang tak bertepi..

Berjalan tanpa arah dan tujuan..

Bertanya dan mengerang, kearah dunia sempit ini..

DI MANAKAH MASA DEPANKU?

Dan saat teriakanku kembali memantul kepadaku..

Aku sadar, matahari seperti bersembunyi di balik payung duniaku..

Bulan pun enggan menunjukkan cahaya senyumannya..

Bintang menutup dirinya di balik awan, merasa aku tak layak untuk melihatnya..

Secercah harapan pun tak ada bagiku..

Yang tersesat di tengah dunia kutinggali..

Seakan kurasa kegelapan menjadi tamu yang akan kusambut datang sebentar lagi..

Dia akan datang untuk menelanku sedalam-dalamnya..

Di kegelapan tiada akhir..

Aku berdiri…

Disini…

 Sendiri…

Menunggu mati…

Menggapai Dirimu..

Aku berjalan lurus ke depan…

Menari-nari dengan impian, yang ada dalam sekerjap mata ku berkedip..

Bertepuk tangan, merangkul kawan…

Tersenyum tanpa beban, tertawa senang…

Semua itu terpecah saat ku memandang kiri dan kanan..

Kulihat kau termenung di sarang hitam…

Terbawa arus nan deras..

Wajahmu ketakutan dan gelisah yang menyerangmu tanpa ampun..

Berjalan tanpa petunjuk arah di jembatan diatas neraka..

Sesaat kau hampir jatuh ke api,

Kakiku melangkah jauh dan tanganku menggapai tanganmu..

Kuraih dan kutarik naik dirimu..

Tubuhmu yang telah menganggung berjuta cerita, dan beribu duka..

Namun tiada suka yang terpampang di wajahmu..

Wajahmu yang menceritakan seluruh deritamu tanpa perlu kau membuka suara..                                           

Segalanya hanya bisa kau pasrahkan saja..

Kubawa kau keluar dari kegelapan abadi..

Ke terang yang bermandikan cahaya mentari…

Dimana bulan selalu tersenyum..

Dan di malam bintang menari-nari..

Aku akan membimbingmu pada harapan lagi..

Tidak…harapanmu belum punah, hanya tertidur sayang…

Dan dimana ada Tuhan yang memberimu tepat untuk bersandar saat kau lelah..

Berteriak saat kau sulit..

Dan bersyukur setiap waktu..

Bersama kita berdiri.. dari senja petang sampai fajar pagi…

Menyongsong cahaya abadi…

Disini..

Berdamping..

Menunggu hari..

Menyambut mimpi…