My Pages

Tuesday, August 30, 2011

Salah Orang?

*JEGER!!!*
*JEGER!!!*
Halo smuaaaaa~ gw lg di Caritaaaaaa~
Ngapain?
Jalan-jalan.. Padahal sebenernya buat yg ga mudik mending di Jakarta ajah..
Tapi kalo yg di Bandung, ya selamat tinggal. Sampai jumpa~ Kayaknya udah mesti pasang banner 'Welcome Traffic Jam'
Ok.. Lanjut~
Di Carita ini (Pantai ya bo, pantai) pasti banyak yang maen kembang api..
Mau Lebaran, Tahun Baru, Xin Jia (cepatlah dataaaaaang, angpao aku dayang padamuuuuu), dkk. Pasti disini rame...
Sama yang namanya JEGER JEGER DHUAR!!!
Alias Kembang api ataupun Petasan... Kata kung-kung (kakek) gw kalo pake petasan berarti orangnya kurang mampu. Ok Fine Whatever~ hehehehe~
Sekarang ini lagi Malem takbiran BERHUBUNG pemerintah kita yang tercinta ini BEGITU PLIN PLAN!!
Makanyaaaaaa~ tentuin sekali mau ikutin aliran Islam yang manaaaaaa.
Jadi sekarang ga usah debat lagi, ga usah bikin orang susah gara-gara Lebarannya maju atau mundur sehari.
Bikin rusuh aja GROARRRR~
Ok lanjut..
Karena hari ini malem Takbiran so pasti banyak yang maen petasan..
Yah, MENURUT LOGIKA yang rayain pasti orang-orang yg merayakan donk, alias Umat Islam.
JW bukan salah satunya~
Tapi pas JW turun dan liat sapa yang maen..... (-____________-) JW pasang tampang mirip kayak gini.
Ok, yang maen itu ORANG Chinese!!!
Susah buat percaya kalo Orang Chinese itu Islam. Maap kalo emang ada, YAH TAPI SUSAH OK?!
Jadi intinya.. Sapa yg Lebaran, sapa yang heboh?
(۳˚Д˚)۳

Sincerely,
JW

Sunday, August 28, 2011

SUJU FANFIC—15 (14) Years Old Nanny (part 2)

SUJU FANFIC—15 (14) Years Old Nanny (part 2)

Title : 15 (14) Years Old Nanny (part 2)

Author : Jenifer Wirawan a.k.a Cho Hae Ra

Main Cast : Kibum, Kyuhyun

Other Cast : Heechul, Leeteuk, and all SUJU's members (15 of them). Plus some SM's artists. Also imagination charas..

Genre : ....? I don't know... Slice of Life?

Lenght : Part 2 - on going

 “Pengasuh?” Kyuhyun terlihat bingung dan memandang sedikit takut sambil masih memegangi tangannya yang tadi ditangkis oleh Hae Ra, ya oleh ku. Memang oleh siapa lagi? “Hanya seorang pengasuh baru, lalu kau jadi bangga?” Kyuhyun sekarang terlihat lebih marah lagi, lebih daripada satpam yang tadi aku ledek. Walaupun dia memasang tampang garang dan mata yang melotot, aku sama sekali tidak takut padanya. Walaupun matanya keluar sekalipun, melototnya tidak akan lebih besar daripada melototnya mataku ini. Dasar bodoh, sok jago, banyak gaya, menyebalkan…

“Kau mau mati, HAH?! Sekalian saja kau menyusul dengan nenek bau tanah yang bodoh ini!” Kyuhyun lagi-lagi membentak dengan suara yang kasar sambil menunjuk kearah Joo Ra-ssi tanpa ada sedikit pun rasa hormat pada orang yang lebih tua. Kalau ini bukan rumahnya, mungkin dia sudah kuhajar!

“Tolong jangan berisik disini. Ada apa?” seorang laki-laki lagi, yang lebih tua datang untuk melerai aku dan Kyuhyun. Mungkin karena suara kami berdua sudah terlalu tinggi dan berhasil membuat orang yang nampak tenang ini naik darah. Sehingga dia harus keluar dari ruangannya, entah kamar atau kantor? Dia nampak dewasa dan lebih bertanggung jawab dibandingkan KYUHYUN~ GROARRR!!

“Ah, Kibum-ssi, maafkan saya. Mereka bertengkar karena saya.” Joo Ra-ssi terlihat lega saat dia melihat orang yang ternyata bernama Kibum ini. Ah, jadi dia yang tadi disebut oleh Joo Ra-ssi, bagiku dia ini JAUH LEBIH BAIK DARI KYUHYUN!! Uuuuurrrggghhh… Oh, ok.. dia lebih pendek dari Kyuhyun…. Dia kakaknya atau adiknya?

“Jelaskan apa yang terjadi. Aku tidak akan meminta Kyuhyun. Tapi aku akan memintamu, nona…” Dia mengalihkan pandangannya kearahku secara langsung. Tanpa senyum, dataaaaaar sekali…. Omo, kacamatanya membuatku meleleh…. Dia keren juga~ YA! Ini baru namjaaaa~

“Oh, ara-yeo,” aku membuyarkan lamunanku, dan akupun siap menjawab pertanyaannya dengan JUJUR. “Tadi saat aku dan Joo Ra-ssi sedang naik keatas tangga, kami bertemu dengan Kyuhyun. Kyuhyun langsung memarahi Joo Ra-ssi tanpa berpikir terlebih dahulu. Tapi lebih memikirkan dirinya sendiri, dan dia menggunakan bahasa yang kasar. Apalagi tadi dia juga hampir memukul Joo Ra-ssi, tapi tadi aku melawannya. Aku hanya tidak suka cara yang tidak sopan dalam memberlakukan orang yang lebih tua. Kalian ini ‘kan orang kaya. Seharusnya kalian tau diri dan tau adat, tapi dia malah berlaku seperti orang yang tidak tau norma, sopan santun, dan orang barbar. Dia seperti orang yang tidak beradab.” Jelasku panjang lebar, sampai semua uneg-uneg ku pada Kyuhyun aku keluarkan. Oh, aku melupakan bagian dia menggebrak tembok, dan mengatai aku penguntit. Ah, ya sudahlah.. Aku sudah terlanjur berhenti disini.

“….Apakah dia menyebutkan sesuatu tentang….game?” Kibum-ssi menyebutkan kata-kata keramat yang ingin membuatku membunuh Kyuhyun tadi. “Iya, dia bilang kalau Joo Ra-ssi lupa mematikan kamera di bel gerbang, maka listriknya akan melebihi batas sehingga dia tidak bisa main game.”

“Ah, kalau begitu ya sudah…. Tak apa…. maafkan Kyuhyun. Kyu, minta maaf. Setidak sukanya kau pada Joo Ra-ssi atau gadis ini, kau harus minta maaf. Kau melakukan hal yang salah.” Kibum-ssi menyuruh Kyuhyun untuk meminta maaf pada kami. Oh, begitu ya…? Apakah Kyuhyun mau meminta maaf pada akhirnya? Aku penasaran….

“Arasseo. Mianhe. Cukup, hyung? Aku mau siap-siap sekolah….” Kyuhyun saja nampak takut saat berhadapan dengan Kibum-ssi. Oh, bukan takut. Tapi rasa kagum… atau segan? Ah, susah membedakannya. Lagipula Kibum-ssi adalah kakaknya, tidak heran kalau dia segan. Kibum-ssi adalah orang ke-2 yang paling berkuasa di rumah ini setelah ayahnya, menurut hukum yang biasa berlaku.
 “Bagus. Kalau begitu aku akan kembali masuk. Silahkan selesaikan pekerjaan kalian.” Kibum segera masuk kembali kedalam ruangannya. Aku jadi merasa….takut padanya. Dia menyeramkan dalam arti yang tertentu. Hhhh… Ya sudahlah… Lupakan saja, walaupun Kyuhyun memang masih tetap menyebalkan!

“Joo Ra-ssi, ayo cepat aku belum bertemu dengan Soora dan Seokhoon,”ujarku mengingatkan Joo Ra-ssi tentang tugas utamaku. Pengasuh….

“Oh, ya… baiklah. Ayo segera ke lantai tiga.” Dan kamipun naik keatas dengan diam, selama mataku menjelajah untuk mengagumi keindahan dan kemewahan rumah ini.

--------SESAMPAINYA DIATAS--------

*CKREK*

Pintu dari kamar kedua anak itu pun dibuka. Mereka tidur dalam satu kamar, mereka nampak begitu rukun. Ah, manis sekaliii…. Aku ini memang suka anak kecil~ Tapi ingat-ingat, aku ini bukan pedofil! Wajah mereka seperti malaikat, manis sekali. Oh, ternyata mereka bukan anak kembar. Soora yang lebih tua daripada Seokhoon. Tapi, aku sedikit bingung, kenapa ada kamar anak kecil, sendirian—maksudnya berdua dia lantai paling atas? Sedangkan tidak ada kamar yang lain lagi, walaupun banyak ruangan?

*BRAK!!*

Ah, masalah itu bisa diurus belakangan, tetapi sekarang terlihat mereka berdua sedikit...sedikit…. ok, mereka sangat takut padaku. PADAKU YANG CANTIK, MANIS, BAIK HATI, TIDAK SOMBONG, DAN RAJIN MENABUNG INI!! HEEIIIIIII~~ Mereka langsung bersembunyi di dalam kamar mandi saat melihatku. Padahal tadi keduanya sedang mencuci muka dan menyikat gigi dengan imutnya, tapi sekarang pintu itu ditutup supaya aku tidak bisa melihat mereka…salah deh, supaya mereka tidak bisa melihatku. TIDAAAAAKKK!!~~ Aku tidak salah apapun pada kalian…. Huhuhuhu…. Rasanya aku ingin menangis saja…

“Soora-yang, Seokhoon-goon, ini adalah pengasuh baru kalian menggantikan yang kemarin berhenti itu.” Joo Ra-ssi menerangkan sambil bergerak masuk ke dalam kamar yang BUESUAR itu, sedangkan aku mengikutinya dari belakang. Di sebelah kanan ada ranjang yang berseprai putih dengan motif bunga-bunga berwarna ungu, sedangkan di sebelah kirinya terdapat ranjang yang berseprai biru tua dengan gambar mobil-mobil yang ada di dalam kartun ‘Cars’ produksi Walt Disney.  

“…..Arasseo.” Gadis kecil itu menyembulkan kepalanya sedikit di celah kecil dibalik pintu kamar mandi, lalu kembali menutup pintu rapat-rapat secepat kilat. Joo Ra-ssi pun menghela nafas dan mendatangiku. “Boleh kau keluar dulu? Lalu tolong tutup pintunya. Aku akan mencoba berbicara kepada mereka dulu.” “Oh, boleh…” jawabku sekenanya. Aku tidak tau apa salahku pada mereka sehingga mereka begitu takut padaku. Jadi aku tak berdaya lagi disini…

Aku pun segera keluar dari kamar yang nyaman itu dan menutup pintu, lalu aku pun memandang kearah tangga tanpa tujuan. Aku melirik tajam kearah sebuah bayangan yang datang dari arah tangga, Kyuhyun. Dia terus memandangku dengan tatapan tajam yang menyebalkan dan membuatku benar-benar ingin menariknya kemari dan melawannya satu lawan satu disini.

“Wae?” Aku bertanya masih dengan nada yang sedikit sopan, tidak sepadan dengan apa yang telah dia perbuat kepadaku hari ini. “Kuharap keluarga kami tidak perlu cepat-cepat memesan nisan untukmu.” Katanya ketus sambil tersenyum sinis dan berlalu ke sebuah ruangan yang berada tepat di seberang ruangan ini. Tak jelas ruang apa, lagipula aku hanya orang luar yang sebal padanya, dan sebentar lagipun aku hanya bertugas sebagai seorang pengasuh bagi dua orang adiknya.

“Nisan?” pikirku dalam…. “Semiris itukah nasib pengasuh kedua anak yang manis ini?” Aku terbingung-bingung sendiri tanpa punya tempat meminta jawaban. Jadi aku hanya menatap terus kearah pintu berbahan kayu dengan warna gelap yang kutunggu untuk terbuka. Aku pun penasaran dan akhirnya mendekatkan telingaku ke pintu tersebut. Tiba-tiba…

*CKREK!*

“AUUUWWWWHHH!!!” Teriakku kesakitan saat pintu itu tepat menghajar bibirku dan dahiku sekaligus. Ah, aku melupakan soal hidungku yang ikut nyut-nyutan sekarang.
“..Mianhe, Hae Ra-yang,” Joo Ra-ssi nampak kaget saat melihat keadaanku itu, dan spontan memanggilku dengan tambahan embel-embel ‘yang’. “gwenchana?” tanyanya cemas sambil memegang tanganku yang masih memegangi dahiku, dan bibirku. Untung bukan telingaku yang terhajar, kalau tidak mungkin sekarang aku sudah tuli.

“G-gwenchana…” Jawabku sambil memegangi kepalaku yang terasa sedikit pusing. “….Bisakah kita bicara dulu sebentar?” Joo Ra-ssi bertanya padaku yang masih merasa pusing ini. Aku yang masih kesakitan hanya bisa mengangguk tanpa tujuan. Memangnya mengangguk itu punya tujuan lain selain keatas dan kebawah ya? Beginilah aku yang masih error karena ditabok pintu….

Joo Ra-ssi segera membawaku ke sebuah kursi yang berada di lantai atas, dan menyuruhku duduk. Sedangkan dia jongkok di sebelahku dan mulai menerangkan. “Mereka itu…..membenci eksistensi seorang ibu.” Joo Ra-ssi memulai dengan kalimat yang membuatku lupa dengan sakit kepalaku, dan membuatku mendengarkannya 100%. “Siapa? Seokhoon dan Soora?” tanyaku antusias.

“Semua. Semua anak yang ada disini, termasuk Kyuhyun-ssi dan Kibum-ssi.” Joo Ra-ssi menjawabku dengan tatapan yang sedih seakan sedang membayangkan memori yang berjalan di otaknya seraya menceritakannya padaku. Eh, sebentar… “Aduh, Joo Ra-ssi jangan sebut namanya, apalgi keras-keras. Aku jadi sakit kepala…” Ujarku memang berlebihan sih… “Lagipula dia ada disana.” Aku menunjuk ruangan misterius yang dimasuki oleh Kyuhyun tadi.

“Ah…. Kalau begitu kita sebaiknya tidak mengganggunya kalau begitu….” Joo Ra-ssi berdiri lalu membantuku untuk berdiri juga. “Aku juga tidak tertarik untuk mengganggunya, kok. Aku tidak kurang kerjaan.” Pikirku sambil berdiri dan mendengarkan Joo Ra-ssi yang kembali menerangkan kepadaku, “jadi jangan heran kalau mereka, Soora-yang dan Seokhoon-goon, yang akan kau urus itu takut dan tidak suka padamu.”

“Tunggu, Joo Ra-ssi, aku ini tidak seperti seorang ibu ‘kan? Aku ini masih sekolah. Mungkin lebih tepat kalau aku menjadi kakak mereka. Jadi aku tidak perlu takut….” Aku menganggap semuanya enteng, aku jagoan.

“Mereka juga punya seorang kakak yang tidak ada disini. Dia, Chae Hee-ssi sedang pergi keluar negeri selama 4 tahun,” Joo Ra-ssi kembali menerangkan perihal keluarga ini padaku. Oh, baguslah…. Karena ada seorang anak perempuan lagi disini, jadi mungkin aku bisa berteman dengannya. “dia adalah yang paling tidak disukai di rumah ini.” Tapi kalimat ini membuat kaget dan membuang harapanku untuk berteman dengannya jauh-jauh.

“….Ok, tapi mungkin sekarang lebih baik aku segera bertemu mereka dan mengantar mereka ke sekolah,” aku menunjukkan jam tanganku yang menunjukkan pk. 6.30, sedangkan sekolahku mulai jam 7 pagi, dan pulang pk. 22.00 nanti. Bagaimana aku menjemput mereka?” aku bertanya polos pada Joo Ra-ssi, benar-benar tidak tau harus berbuat apa.

“Nanti, biar aku yang menjemput mereka pulang sekolah.” Suara yang nge-bass itu datang dari bawah dan sedang naik keatas. Oh, itu Kibum-ssi…. Dingin, ya…. Wajahnya itu tanpa senyum sama sekali, dan bicaranya dengan nada datar. Seram deh…. “Arasseo, kamsahamnida.” Ujarku sambil membungkukkan tubuhku. Dia pun hanya mengangguk dan berlalu lagi ke bawah lagi.

“Baiklah, ayo aku harus menghadapi mereka….” *GLEK!!* aku menelan ludahku karena tegang. Mereka harus bisa kuatasi mau tidak mau. Karena mereka adalah pekerjaanku….

*CKREK!* pintu yang memegang hidup dan matiku pun dibuka…. Di dalamnya terdapat dua orang malaikat mungil yang katanya dapat membuatku harus….masuk ke liang kubur?

-to be continue-   

HAIIIII~~ Ini adalah part 2 dari fanfic sayaaaa~~ Maaf lama dan bagian ini biasa aja gitu, abis lagi gila bikin fisika sih... Huhuhuhuhuhuhuhu~~ Doakan saya yah supaya bisa ngerjainnya~~ hehehehe~~ Gomawo. Biasa, ditunggu comment dan kritik nya. 
As usual : re-uploaded on jw-no-info.blogspot.com

Cho Hae Ra (JW)


  

Kim Heechul-ssi, Take Care....

----One of the Super Junior member will enter the army in South Korea soon, on 1st of September 2011----
Dear Super Junior's Cinderella : Kim Heechul-ssi,
I'm an E.L.F, and I really hope that you can read this massage. I don't know how, but if you can, that's a total relief. First of all I want to say sorry that I don't understand Hangul, so I write in English. If you don't understand you can ask Kibum-ssi for help. But me? Who can I ask for some help? So, I'm begging you that you can understand my situation.
I'm an Indonesian E.L.F, (Hope you know where is Indonesia. I bet you know, because you ever been here, in Jakarta when you attended KIMCHI 2011) and I have known that you're a 4-dimension man. That's great...
I like your existance in Super Junior, because you're like a sun.
You're always shine so bright, and bring a lot of happiness to the members and the E.L.Fs.
Your mouth is really harsh sometimes, but that's the way you are, right? But I think you must have think it more maturely that you don't have to make a fuss about something can be omit. Peace is the best thing right? You've ever told us that 'An E.L.F that bashed another fandom is not reasonable to an E.L.F.' In another way you ask us to not make a fuss that unnecessary. Yea, hope you too.. ^^ And you know what? That quote is the most beautiful and unforgettable quote among all the Super Junior's quotes. You are the one that really good at words and poems.... You really do...
I want you to be yourself.
Nothing can change Kim Heechul-ssi right?
Actually I don't want to call you 'oppa' because I don't think I have the permission to call you that way...
I like when you make Kibum-ssi more lively.
I like when you accepted Hangeng gege that much...
I like when you make a fuss to make us laugh..
I just like you the way you are right now.
Now, you have to leave Super Junior for a while... You want to enter the army right?
Take care, that's the only thing I can say to you...
Because I'm nothing, I'm only an E.L.F among all E.L.Fs all around the world.
Just don't forget about your smile.
Your smile will bring a lot of smiles from another people in army.
So then, Annyeong...
Kamsamnida~

As an E.L.F and a fan Saranghaeyo~

BEST REGARDS,
-----JW-----

Saturday, August 27, 2011

Finding the Right Pace in The Fading Light of Life

Kayaknya kalo baca kalimat ini....kesannya sedih banget gitu...
'Mencari jalur yang tepat di dalam cahaya dunia yang meredup....'
Kok kayaknya dunia ini bentar lagi kiamat gitu yah?
Ah, tenang... Se-ga-waras apapun JW itu, JW ga bisa tau kapan dunia ini kiamat.
Walaupun bilangnya "Sebentar lagi, sebentar lagi." JW juga ga tau kapan.
Kalo Tuhan maunya besok emang kenapa?
Apa Tuhan maunya nanti ajah... Kapan-kapan, 'kan juga bukannya ga bisa donk?
Kita manusia jangan asal tebak-tebak... (=________=)
Salah baru nyaho!

Sapa yang bilang 2012 kiamat? Kata Suku Maya kalendernya abis...
Plis deh... Itu mah cuma gara-gara kertas abis, GLOBAL WARMING, OK?!
Cape deh.. Percaya? Kalo JW punya Tuhan, jadi JW ga percaya. Tralalalala~
Lagian katanya dunia kiamat, tapi kenapa masih ada yang selamat di film 2012?
Ah, namanya juga film.... Buat apa kita percaya?
Nah, 'kan kebiasaan balik lagi = NGELANTUR
OK, kembali ke topik utama kita...

Kenapa JW menulis kalimat kayak gitu buat jadi judul blog?
Karena maksudnya adalah dunia ini tuh makin lama makin rusak.
Buat yang ga tau gimana JW kesel setengah mati ama korupsi silahkan baca post JW yang judulnya : 'Korupsi, oh Koruspi. Duhai Kekasih Para Petinggi?'
Yah, walaupun ada dilema sendiri waktu JW mau nge-post post tersebut. ASTAGAH! GUE BISA DITEMBAK MATI!!! Tapi jarang lah, petinggi bisa baca blog anak-anak begini...
Mereka lagi cara cara buat nyari cara lain buat korupsi?
Ah, dasar.... Orang tua yang ga ada abisnya. CAPE DEH~

Dunia ini makin rusak dengan keberadaan rasa ingin yang tak ada habisnya. Ingin yang selalu ingin lebih dan lebih lagi. Kapan abisnya kalo gitu? Setelah dapetin semua yang ada di dunia ini?
"Mati aja lu!" JW pengen ngomong gitu. Abis, sebel banget tau ga sih? Anak SMP kayak JW ajah tau kalo korupsi itu salah. Emang mereka agamanya apa? Islam?
MAKAN TUH ISLAM KALO UDAH MASUK ISLAM TRUS LAKUIN KORUPSI!! ISLAM KTP!!
Yah, gitu deh... Keadaan dunia yang udah ga tau gimana nasibnya luar dalem...
Bagaikan cahaya yang makin meredup dan lama-lama akan habis bagaikan lentera yang kehabisan minyaknya.

Sedangkan JW yang masih muda dan masih punya kesempatan ga mau jadi kayak mereka yang salah meng-apply kecerdasan dan kelicikan mereka untuk hal-hal yang ga pantas dan ga perlu. Apalagi menggunakan kursi yang sebenernya buat membantu kesejahteraan rakyat. Tapi mereka malah meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Maunya apa sih?
JW akan mencari jalur sendiri yang ga NGACO kayak mereka....
Karena itu I want to find a new path that better for me...

BEGITULAH kira-kira penggambaran dari kalimat yang JW pilih itu~
Terima kasih~~ *TUING!!* (Ngabur bikin PR liburan fisika... =_______=)
Best Regards,
JW and HAPPY HOLIDAY!~

Thursday, August 25, 2011

---I'm Nothing---

Near or far, just the same...
Nothing change, just on our pace...
Step by step, one by one..
Me on mine, and you on yours...

I see you, from a far..
Only see your face so bright today..
Sun so bright but my heart's breaking..
Tearing into pieces...

Silence just keep quite...
Making the world so lonely...
Making the world means nothing...
But it only do it's own part...

Underneath the sky of grey...
My searing pain, scratching my tears..
Left a scar deep and painfull...
When I'm thinking that I'm nothing...

Nobody see me..
Nobody realize 'bout me...
Nobody knows..
Even the sun refuse to shine on me...

Go along with memories, silenceness..
Push aside to the edge...
3, 2, and 1.. And off..
I'll fall with just a nudge....

I'm nothing...
I left behind in the darkness..
I swallowed my own tears and fears alone..
Nobody beside me, nobody wants to..

I left behind...
Alone, again...
Everyday....
I'm just a dust...
----------------------------------------------------------------
HI GUYS!!
I've made a song!!
There, up there...
It's only the lyrics, and it's a sad song...
The lyrics is so cruel... (=_______=)

I think the song is about the suffering kids because of the bullying, because of their parents behavior, and maybe because they must live by their own or anything. They don't have any single hope on their own, because they can't rely on anybody.... But the point is, they feel that they're nothing...

Maybe you can find those suffering kids or teenagers?
So help them then... ^^

Best Regards,
----JW---- 

Sebatas Dibalik Layar

Aku cuma bisa melihatmu dari balik layar hitam yang menutupi pertunjukkan hidupmu yang bagaikan seni drama diatas panggung megah yang hanya bisa kulihat dari balik layar yang selalu menghalangiku untuk bisa memandangmu. Aku yang tidak bisa menyentuhmu, terlalu jauh... Aku hanya bisa merasakan lagi dan lagi, rasa pedih yang tak kunjung pergi....

Aku dulu percaya, cintaku ini mungkin bertahan. Karena aku begitu mencintaimu. Tetapi sejujurnya aku lelah, karena aku tak punya daya apa-apa untuk memulai. Siapa diriku? Hanya seseorang yang lewat di kehidupanmu.

Aku tak bisa menonton dari depan, karena aku tak sanggup. Aku tak bisa ikut bermain denganmu diatas panggung karena aku tak layak. Jadi aku hanya kerap mengagumimu sambil terus menunggu dan berpangku tangan, menahan ngilu dan daguku.

Kau tak pernah melihatku. Melirikpun tidak, karena aku tak lain hanya setitik debu yang terus melayang diantara euforia kehidupanmu yang dipenuhi layar perak dan lampu sorot megah dengan warna-warni. Membuatku yang tersipu, akhirnya tersapu bersama kenangan burukmu.

Saat kau menoleh dan kau melihatku, aku melonjak dalam hati. Kau mendekatiku, namun arus kebahagiaanmu bersama orang lain menarikmu kembali dan membuat kita semakin jauh. Sebatas inikah?

Saat aku terus menunggu kedatanganmu, kau melupakanku... Sengajakah? Atau tidak? Aku tidak tahu, karena aku tak bisa membaca pikiranmu dari balik matamu yang manis itu. Kau tidak menampakkannya sedikitpun. Aku merasa pilu...

Aku ingin merebahkan diriku saja, aku ingin mengatakan tidak saja. Namun hatiku ini berteriak melarangku terus menerus. Aku melawan, namun aku kalah.... Lidahku terasa kelu, namun aku tetap berdiri terpaku. Memandang langit kosong berawan putih, sambil terus dibayangi oleh bayang-bayangmu yang tak kunjung padam.

Serpihan air mataku tak bisa keluar, karena aku belum kehilanganmu sebelum aku mendapatkanmu. Tapi, apakah Tuhan yang memberi jalan? Karena setiap kali aku menunggu, hanya hampa semata yang kudapat...
Sedangkan insan lain yang mendapat berkat. Benarkan aku untuknya?
Hanya setitik lentera diantara kehampaan yang membuatku masih berada disini untuk menunggumu, insan pujaanku. Sambil terus menunggu, aku bernyanyi dan memohon pada Tuhan, menunggu pentunjuk dan jalur takdirku. 
Biarkan aku mengagumimu, walau hanya sebatas dibalik layar...
Itu cukup bagiku. Itu memuaskan ku... Untuk selanjutnya? Biar Tuhan yang atur saja, aku bukan siapa-siapa... 
Aku sekarang hanya mencari jalur yang tepat diantara cahaya yang meredup didalam kehidupan ini...
Hanya mencari secercah harapan dibalik seribu jarum...
Yah, aku hanya seorang bodoh yang tidak bisa melupakanmu...
Aku hanya seorang gadis rapuh yang mencintaimu begitu saja, walau ku tahu itu hanya menyakitiku...

To : 2313

Bad Words = cool?!

Bad Words = cool?!
Really? Stupid.. ==
You know why I say that? I have the reason..
What things that you usually throw with bad words?
The things that you HATE right?
Hey, I ever done that too.. But, after I think further about it, I have got a theory.
Very simple theory..
But I'm sorry, that I'm a Christian, so I use the lesson I got from the church and from my religion lesson in school..

Everybody know that "Saying bad words" is a sin.
Does sin see from the bigger and smaller bad things that we done?
No, sin doesn't see that. Sin, is sin. It doesn't matter how big is it..
How terrible is it.
As long is it wrong, it is a sin. No doubt at all..
All the religions teach (or taught) us that.
Sin is not something good..
So when you hate something, and you said some or maybe many bad words at it, you made a sin. Or even many sins..
It is nice?
Only for the things that you hate, you done one more sin that will drag you to the deepest of the hell?
Is it cool?

Read this!
If you hate something DON'T do something unnecessary such as saying bad words at it.
ONLY FOR THE THINGS YOU HATE YOU'LL FALL TO THE DEEPEST PART of THE HELL and will never get an Eternal Life forever..
Is that what you want?

Wake up!!
Jesus's second visit will come anytime..

Are you ready to welcome Him?
Be ready!

Best regards,
JW

Monday, August 22, 2011

SUJU FANFIC--15 (14) years old Nanny (part 1)

Title : 15 (14) years old Nanny (part 1)
Author : JW a.k.a Cho Hae Ra
Main Cast : Kibum, Kyuhyun
Other Cast : Heechul, Leeteuk, and all SUJU's members (15 of them). Plus some SM's artists. Also imagination charas..
Genre : ....? I don't know... Slice of Life?
Lenght : Part 1 - on going

"Jadi mulai sekarang kamu bekerja disini..." Lee Ajummah, tetangga yang tinggal di sebelah flatku, menerangkan secara panjang lebar sambil menunjuk peta yang ada di tangannya, sedangkan aku ini hanya bertengger di depannya sambil pura-pura melihatnya dengan seksama dan serius, padahal aku separoh membayangkan rasa dari waffle yang sudah kuimpikan setelah aku mendapatkan gaji pertamaku nanti...

"Ne, ajummah. Arraseo..." Ujarku sambil meengangguk dan membungkuk saat dia berlalu... Aku memegang peta yang tadi dia berikan kepadaku, lalu membolak-balikkannya sampai aku menemukan arah yang benar. 

"Oh, rumahnya cukup strategis... Di dekat minimarket STARTmart* yang itu... Aku kan dulu sering kesana. Ah, masalah kecil~" Ujarku enteng dalam hati. 
Aku terus menyanyi dan bersenandung kecil dalam hati, karena tentunya aku bahagia. KENAPA? Aku baru saja ditimpa masalah dan musibah, tiba-tiba aku dapat durian runtuh begini, siapa yang tidak melonjak kegirangan?
Keluargaku bangkrut, dulu appa ku pengusaha tekstil yang cukup sukses. Tapi setelah bangkrut dia malah memilih untuk bunuh diri dan meninggalkan aku sendirian. Sejak kecil omma memang sudah tidak ada. Dia pergi meninggalkan aku dan malah kudengar sekarang kalau dia sudah punya suami dan anak baru lagi. Dia muak terhadap appa yang dulu terlalu sering minum-minum, walaupun sampai hari terakhirnya pun dia memilih bunuh diri tepat setelah dia minum-minum di bar kesukaannya.

Aku sedih, tentu saja aku sedih. Tapi berhubung dulu aku sama sekali tidak akrab dengan appa, aku tidak menangis sedikit pun. Aku tidak punya rasa bersalah sedikit pun, karena aku sendiri pun tidak pernah melakukan kesalahan apapun kepada appa ku. Karena aku sangat jarang bertemu dengannya. 

"Ah, yang ini yah? Keluarga......Kim Sang Min? Ah benar, lebih baik sekarang a--WOWWWW~~" Ucapanku tertahan saat aku melihat betapa tingginya rumah ini. Mungkin 4 lantai, dengan luas yang kira-kira sebesar......lapangan bola...?

"Wah, aku tau, mereka ini pasti anak-anak dari konglomerat. Lalu jangan-jangan mereka ini adalah orang-orang kaya nan sombong yang tidak bisa memandang orang jelata seperti aku? Lalu--AHHH!! Buat apa aku memikirkan hal yang macam-macam, lebih baik aku pencet belnya sekarang, lalu aku akan bekerja, dan tentunya aku akan lebih cepat mendapatkan GAJIKU!! HUAHAHAHAHAHA~" 

*TING TONG*
Aku memencet tombol bel yang ada di samping papan nama. Oh, ada kamera di bel tersebut. Akupun mendekatkan wajahku kesana, supaya orang rumah dapat melihat wajahku.

"Ne, siapa itu?" Suara seorang wanita tua terdengar dari dalam. Aku pun memperkenalkan diriku padanya, "Ah, annyeong haseo, Naneul Cho Hae Ra imnida.. Aku adalah pengasuh baru disini. Salam kenal..."

"Oh, pengasuh dari Soora dan Seokhoon? Sebentar, aku akan membukakan pintu." Lalu wajah ajummah itu tak terlihat lagi di layar. Namun wajahnya berganti dengan gambar-gambar yang normal terjadi di rumah orang kaya. Ruangan yang terlihat sangat-sangat luas... Kursi meja yang mewah. OH! Itu... TV LED terbaru.. Wah, keren sekali..
Eh, apa itu? Oh, itu 'kan.... lemari penyimpanan wine. Rumah ini bisa dipastikan sebagai rumah ORANG KAYA~

Aku pun melihat ke sekeliling, dan aku mendapati kalau sebenarnya aku ini sedang berada di tempat yang 'BUKAN HABITAT CHO HAE RA'. Karena kalau kau lihat sekelilingmu semua yang ada adalah rumah bertingkat yang minimal tingkat 3 dengan luas yang LUAR BIASA! Kalau yang ini lapangan bola, yang disana, kalau aku tidak terlalu membesar-besarkan nampaknya ada yang samping rumahnya hanya terisi dengan.....kosong. Tempatnya sangaaaaat luas, dan semuanya kosong. Termasuk jarak rumah ke tempat kosong itu. Luas sekali.... Untuk apa yah? Oh, aku tau apa itu. Tempat mendarat helikopter. Karena helikopter butuh tempat yang luas untuk mendarat, untuk menghindari angin yang diakibatkan oleh baling-balingnya.

Tunggu sebentar.... HELIPET?!

*DHEG!*
Aku segera membalikkan tubuhku saat aku tampak dipelototi oleh seorang satpam yang melihatku dari kejauhan. Aku hanya mencoba untuk menyesuaikan diri di lingkungan kerjaku ini, tapi aku malah dipelototi oleh laki-laki sangar yang nampak mengerikan. Maaf deh, aku belum mau mati muda. Jadi aku segera membalikan tubuhku kembali kearah rumah keluarga Kim Sang Min-ssi, big boss baruku. Tepatnya sih aku melihat kearah kamera tadi, habis aku kesal juga. Sudah begini lama ajummah tadi belum juga keluar? 
Haduh, memang ada rintangan dulu untuk keluar dari rumah ini yah?

Seorang pemuda nampak sedang berjalan di depan kamera, sehingga dia terlihat di layar itu. Rambutnya sedikit berantakan dan dia menggunakan setelah jas yang nampak familiar... Apa yah? Otakku sedang mandek sehingga aku pun tidak tau apa itu, dan aku tidak mau ambil pusing... Tapi dia melihat kearah kamera, yang kulihat sih dia melihat kearahku dengan tatapan yang tidak biasa. Lalu dia pun mendatangi kamera dan langsung menggebraknya sampai terdengar bunyi yang membuat jantungku mampu melompat keluar dari mulut. 

"Siapa kau? Penguntit?!" Lalu dia mematikan kamera tersebut tanpa mendengarkan jawaban dariku.
"OMO! Laki-laki macam apa itu? Beraninya dia main-main denganku?! CIH! Menyebalkan sekali!! Tapi tunggu, aku tidak harus mengurusnya 'kan?" Aku berpikir sejenak, lalu aku tertawa sendiri, tertawa atas kebodohanku. 
"Mana mungkin orang yang sudah setua itu harus kuurus? Dia sudah nampak lebih tua daripadaku... Huh.... Pabo~" Aku mengutuk diriku sendiri dalam hati.

*CKREK!*
Suara pintu terbuka akhirnya terdengar juga. Suara yang kutunggu-tunggu semenjak kira-kira 10 menit yang lalu. Hmm.. Setahuku kalau kamera bel masuk itu biasanya berada di dekat pintu masuk. Paling 2-3 menit untuk keluar dari sana, tetapi dia lama sekali. Ah, ya sudah lah. Kalian tidak akan heran saat melihatnya secara langsung. Dia sudah tua... Jalannya memang pelan, tapi langkahnya masih pasti dan masih tegap....

"Cho Hae Ra?" Ajummah itu memanggil namaku. Aku ti/dak tahu harus memanggilnya apa. Kalau aku tidak memanggilnya ajummah, aku akan nampak tidak sopan sekali...
"Ne, ajummoni?" Aku mendekat ke pintu gerbang perlahan.
"Ah, jangan panggil aku seperti itu. Aku hanya pembantu disini. Panggil saja aku Joo Ra-ssi. Namaku Lee Joo Ra. Aku adalah pembantu rumah tangga disini. Kalau boleh tau berapa usiamu Hae Ra-ssi?"

"Ah, Aj--Joo Ra-ssi, panggil saja aku Hae Ra. Aku ini masih kecil kok, umurku 15 tahun dalam hitungan Korea." Jawabku sambil membungkuk memberi salam kepadanya. Dia nampak ramah dan baik, syukurlah...

"Mworago? 15 tahun? Kau masih muda sekali..? Kau...yakin kalau kau bisa mengurus Soora dan Seokhoon? Dua anak itu sangat nakal dan tidak bisa diam..." Joo Ra-ssi sangat kaget saat aku menyebutkan usiaku. Memang dia pikir berapa usiaku? Memang aku terlihat setua itukah?

"Waeyo Joo Ra-ssi...? Memang kau kira usiaku berapa? Apakah aku terlihat setua itu?" Aku bertanya dengan nada manis dan sopan, juga dengan senyum ramah menghiasi bibirku. Walaupun dalam hati aku menyimpan sedikit rasa kesal, namun dia tidak salah juga. Aku hanya ingin tau...

"Oh bukan. Kau tinggi sekali ya? Hampir setinggi Kibum-ssi... Padahal usiamu berbeda 8 tahun dengannya..."
"Kibum? Apakah dia laki-laki yang tadi menggebrak tembok dan berlaku tidak sopan padaku tadi? Cih, kumakan dia... GRAORRRRR~~" Pikirku marah kepada orang yang tadi sangat menyebalkan itu... 

"Oh, begitu.. Kalau begitu bisakah sekarang kita masuk dan membahas soal pekerjaanku, Joo Ra-ssi?" Aku mencoba untuk mengingatkannya untuk membahas tentang pekerjaanku...
"Omo, iya, mari kita masuk..." Joo Ra-ssi membuka pintu dan mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam rumah super mewah nan megah itu. Untuk terakhir kali aku mengintip sejenak kearah satpam mengerikan tadi..
OH, dia tidak sedang melihat kearahku. Tadi dia mengagetkanku.. Sekarang aku akan membalas dendamku!

"BWEEEEE~~" Aku menjulurkan lidahku kearahnya sambil meledeknya dari jauh.
Tiba-tiba dia melirik kearahku, dan membalikkan badannya padaku. MARAH.. Oh tidak... Aku segera masuk ke dalam rumah setelah menutup gerbang dan segera menutup pintu rumah RAPAT-RAPAT!! Jangan sampai setelah ini dia akan menembaki rumah ini karena seorang pengasuh muda baru saja meledeknya..

Kami masuk, ya, aku dan Joo Ra-ssi. Joo Ra-ssi memimpin jalan, sementara aku hanya mengikutinya di belakang sambil memandangi lorong yang kulewati ini. Tidak terlalu terang sih, tapi yang kulihat banyak sekali lukisan-lukisan yang terpajang di sepanjang dindingnya. Tidak ada yang aku kenal, tapi nampaknya banyak sekali lukisan-lukisan hewan. Apakah Kim Sang Min-ssi seorang pecinta hewan? Ada kuda, macan, naga, juga burung-burung. Aku hanya memandangin dan mengaguminya sampai aku akhirnya menyadari kalau aku berada di ruangan yang lebih luas dan lebih terang dari pada lorong-lorong yang berkarpet merah tadi. 

OH ASTAGAH!! Ruangan macam apa ini? Lebih tepat disebut sebagai museum dibandingkan ruang tamu. Guci-guci mewah yang tinggi dan nampak langka. Kursi dan meja yang terbuat dari kayu yang mengkilap indah. Masih terdapat juga lukisan-lukisan indah menggantung di dinding untuk memperindah keadaan rumah yang bagiku begitu suram ini.. Karena tidak ada suara apapun selain hentakan kaki Joo Ra-ssi dan aku yang sedang memasuki rumah.

Jujur saja, karena aku belum pernah ke tempat yang sebegini mewah sebelumnya. Aku hanya bisa menganga saat melihat chandelier yang ada diatas ku. Aku hanya bisa tersentak ssat melihat betapa megahnya tempat lilin yang sekarang menjadi lampu itu. Karpet yang kuinjak ini, untung saja aku sudah membuka sepatuku di luar bersama Joo Ra-ssi, karpet ini nampaknya import dari negara Timur Tengah. Ongkos nya saja sudah tidak terdefinisi di otakku.  

"Joo Ra-ssi, kita akan kemana?" Aku bertanya sambil celingukan melihat kanan dan kiri. Aku gugup.. SEKALI...
"..Ngg. Jam sekolah masih lama bukan?" Joo Ra-ssi bertanya kepadaku, karena dia tau aku seorang pelajar. Secara dia tahu umurku dan juga pakaianku. Lagipula ada nametag-nya. Cho Hae Ra, Paran Junior High School.
Aku melirik kearah jam tanganku, jam 6 pagi lewat 11 menit. 

"Ah, masih lama... Sekolah itu hanya tiga jengkal di depan sana..." Aku berpikir dalam hati, lalu mengangguk kearah Joo Ra-ssi, tanda mengiyakan.
"Kalau begitu bagaimana kalau kau bertemu dulu dengan Soora dan Seokhoon? Kau harus cepat akrab dengan mereka," Joo Ra-ssi menjelaskan secara singkat sambil membalikan tubuhnya. "mereka ada diatas. Lebih baik kau juga latihan untuk menguruh mereka dari pagi ini.." Joo Ra-ssi menaiki tangga yang lagi-lagi WAAAAAAH~ Seperti yang ada di istana-istana negeri dongeng~

Mosaic yang bergambar sunflower menghiasi tangga yang bercabang dua itu. Kamipun belok ke sebelah kanan, dan saat kami naik tiba-tiba...
"YA! Ajummah!! Kau itu selalu saja lupa ini dan lupa itu! Kau tadi lupa mematikan kamera bel tamu! PABO GA?!" Teriak seorang pemuda yang berdiri di atas tangga itu dengan nada kasar dan tanpa sopan santun. AKU TAU DIA!! DIALAH YANG TADI MENGGEBRAK TEMBOK!! GROARRRRRRRR~~

"Mianhe, Kyuhyun-ssi. Maafkan aku, tadi aku sama sekali lupa... Ta-tadi aku juga harus mengantar Cho Hae Ra-ssi dari gerbang.." Joo Ra-ssi nampak ketakutan dan membungkuk meminta maaf kepada pemuda sialan yang ternyata bernama Kyuhyun itu. 

"Cho Hae Ra?! Siapa itu? Penting kah? Kau tau, kalau listrik rumah ini melebihi batas aku tidak bisa main game lagi, Pabo! Jinja.." Kyuhyun menghela nafas setelah marah-marah sambil melotot kearah Joo Ra-ssi. Dia nampaknya belum melihatku, atau tidak merasakan eksistensi ku sehingga dia tidak ngamuk-ngamuk kearahku.

"Ara, siapa itu? OH! Dia 'kan penguntit yang tadi mengintip di kamera?! Kenapa kau bawa dia masuk, nenek sialan?! Sudah dibilang jangan membawa masuk orang-orang yang tidak dikenal sembarangan!! Lihatlah dulu, pembantu lama disini, Hee Bin-ssi. Dia membawa masuk orang asing dan barang rumah ini ada yang dicuri!! Kau juga mau seperti itu? HAH?!! KUPECAT KAU!!" Kyuhyun (sialan) itu turun kearah Joo Ra-ssi dan bersiap memukulnya. Tapi entah aku mendapat keberanian darimana, aku menghadapinya tepat di depan Joo Ra-ssi yang sudah pasrah akan dipukul olehnya.

Saat aku menangkis pukulannya, pemuda menyebalkan yang ingin kubuang ke dasar bumi ini kaget dan spontan menarik tangannya menjauh dari tanganku yang langsung dia lepaskan. Oh, dia tidak terlalu kuat... Cih, banyak gaya...

"HEI KAU! Memang kau siapa? BERANI SEKALI KAU MELAWANKU!!?? Kau ini 'kan cuma orang luar!" Kyuhyun sekarang makin marah dengan kemarahan dan emosi yang memuncak dan semakin menjadi-jadi. Aku tidak peduli.. Karena dia melakukan hal yang SALAH!

"YA! Kau yang siapa? HAH?! Kau boleh orang kaya tapi kau juga tidak akan bisa hidup tanpa Joo Ra-ssi yang mengurus rumah ini. Aku percaya itu.. Lalu kau bertanya aku siapa? Huh, asal kau tau ya. AKU INI CHO HAE RA!! PENGASUH KIM SOORA DAN KIM SEOKHOON! Beradaptasilah dengan diriku, pemuda sialan tak tau malu menyebalkan tak tau diri, Kim Kyuhyun!"

-to be continue-

*PERHATIAN! NAMA minimarketnya itu ngarang...==
Skolahnya sering denger..*

HIAIIIII~~ Ini debut pertama saya dalam mengarang fanfic tentang K-Pop.. Dulu pernah sih gue bikin yang anime.. Tp berhubung sekarang lagi k-pop addict jadi buatnya yang k-pop deh... Please leave your comment. Buat nama Kyuhyun jadi Kim, karena nama kluarga saya a.k.a Cho Hae Ra, memakai nama kluarga dia.. Lagian dibuatnya CERITANYA Kibum ama Kyuhyun itu bersaudara..
Jadi.. Smua yang ada disini adalah FIKTIF!!
THIS IS ONLY A FICTION!
~IN FICTION~ *nyanyi lagu B2ST..==*

Best Regards, 
Cho Hae Ra (JW)

Sunday, August 21, 2011

Tears of Mokpo - K.Will

This is also a performance in Immortal Song 2, just like Yoseob's Mom. But this is a performance in a unique and special episode.
Korean Best Male Singer edition...
Oh wow, 8 of them are awesome!! Actually my favorite singer there was Kim Tae Woo only.
But now, I like them all. ALL!! 8 of them!!

1. Kim Tae Woo (His performance was great when he did tap dance! Woo-hoo!) : The Red Shoes
2. K.Will : Tears of Mokpo/Mokpo's Tears
3. Wheesung (He really enjoy he's own performance, nice job Wheesung! He beat Im Tae Kyung that won twice in a row... Wowwwww~~) : The Man with Yellow Shirt
4. Lee Hyuk (Norazo) [His performance was the real music named ROCK!! AWESOME~] : Kick the Moon (Final winner)
5. Lee Jung (Geez, if you see from his style you'll shock when you see his performance) : Cheongpodo Love (Green Grape Love)
6. Hwanhee : Reed's Genuine
7. Seokhoon (SG Wannabe) : One Fine Spring Day
8. Im Tae Kyung (His voice is awesome. He's a popera singer as I remember...) : Miss Camellia

8 of them did their best and all of their performances are AWESOME!!
But my favorite is :
K.Will with Tears of Mokpo...

It's so difficult to find the lyrics. Then how about the translation...? Of course it's more harder...
=________=
Because actually this song is VERY OLD.
Fortunately I found the video of K.Will's show.


The song expresses the sorrow of the wives whose husbands have been taken away by Japanese soldiers for harsh labor and other slave-like activities, torturing as well. This was when Korea was colonized by Japan in 1935. Mokpo was one of the seaports during that time, hence when the korean men were being shipped the tears on Mokpo was shed by the wives.

After all, this is a TOTALLY AWESOME performance!


Go, K.Will go K.Will, GO!!

And this is an old video of the old version of Tears of Mokpo (or Mokpo's Tears).. This is the original version of it... by Lee Nan Young (I think the name is right, it's so hard to find about it...)


Hope you like it!
I'll post all of them someday... I like this episode SO MUCH!!
Sincerely,
---JW---

Analisa Karya Lukisan

Iseng nih... JW masukin hasil tugas IK JW. Tugas analisa karya... Dapet nilai berapa yah? ga tau deh... Moga-moga dapet nilai bagus... ^_______^ Soalnya ga dijamin bener sih... =_______= ahahahahaha
Amiiin~~


ANALISA KARYA INDUSTRI KECIL


Judul karya : Balinese Beauty
Karya dari : Basuki Abdullah
Analisa :
1.      Garis
Garis lurus berada di hiasan-hiasan kepala wanita Bali ini. Juga terdapat pada gigi yang berbaris rapi dari wanita ini. Garis-garis yang lain adalah garis-garis yang berlekuk yang berada di rambut hitam yang bergelombang dan juga lekukan tubuh si wanita. Garis lekuk banyak terdapat pada bagian wajah, yaitu pada bibir yang sedang tersenyum, tulang pipi, hidung, dagu, mata, bentuk wajah, dan telinga. Pada hiasan kepala terdapat bagian yang berwarna emas, bagian itu juga terdiri dari garis-garis lekuk sehingga membentuk bentuk yang menyerupai bulan sabit.
Pada bagian leher juga terdapat garis lekuk diantara leher dan pundak. Pundak sebelah kanan (dilihat dari sudut pandang kita yang melihat lukisan) terlihat lebih naik sehingga jarak antara leher dan pundak lebih pendek. Namun jarak tersebut ditutupi oleh tangan kanan yang sedang memegang bibirnya.
Di bagian lengan sampai tangan kanan, hampir semua terdiri dari garis lengkung kecuali bagian lengan atas memiliki bagian yang hanya terdiri dari garis lurus, namun sambungannya dengan lengan bawah dan juga pundak tetap terdiri dari garis lengkung. Sedangkan di bagian jari terdapat garis lengkung yang memiliki sudut yang lebih tajam dibandingkan garis lengkung lainnya yang tidak memiliki sudut yang terlihat secara nyata. Bagian ketiak kiri berbentuk garis lurus dengan sedikit lengkungan di bagian atasnya, sedangkan seterusnya hanya terdiri dari garis lurus saja. Untuk tangan kiri hanya terdiri dari dua garis lurus yang tidak 100% sejajar untuk menggambarkan lengan bagian atas. Namun juga tidak ada bagian lengkung yang berarti kecuali di bagian penggambaran ketiak.
Untuk bagian dada ke bawah hampir seluruhnya terdiri dari garis lengkung. Kecuali bagian atas kemben dari wanita ini. Ada yang cukup aneh dari tubuhnya, karena di bagian pinggul tidak terlihat tulang panggulnya yang seharusnya terlihat menonjol. Namun mungkin karena bagian itu dianggap sudah tidak terlihat oleh pelukis, jadi bagian itu tidak terlihat. Jadi anggaplah bagian itu (sebelah kiri di bawah siku kiri) adalah bagian pinggang. Bagian pinggang juga terdiri dari garis lurus tanpa garis lengkung yang berarti.
Bagian dada terdiri dari garis lengkung yang membentuk setengah lingkaran, yang diteruskan ke pinggang.
Corak di pakaian wanita ini juga terdiri dari berbagai macam garis. Ada garis lengkung, lurus, bahkan zig-zag.
2.      Warna
a.       Primer
Warna merah nampak sedikit dominan di pakaian bawah (perut) dan juga di bagian hiasan kepala di bagian ujung-ujungnya walaupun di bagian itu warna nampak lebih pudar.
Untuk warna hijau, pada lukisan ini tidak terdapat warna hijau yang langsung mencolok. Namun pada background bagian sudut kanan bawah terdapat sedikit unsur hijau yang berwarna hijau lumut yang tidak mencolok.
Warna kuning terdapat pada hiasan kepala yang berbentuk bulan sabit, yang aslinya lebih tepat dibilang berwarna emas karena kemungkinan besar itu dibuat dengan bahan dasar kuningan. Warna kuning lainnya juga terdapat pada anting-anting yang terbuat dari emas atau kuningan. Warna aslinya adalah emas. Warna kuning yang murni berada di salah satu corak di pakaian wanita yang berada di sekitar daerah perut. 
Warna putih terdapat pada gigi, mata (daerah di luar bola mata/pupil mata), dan pada hiasan kepala lapisan yang paling atas di bawah rumbai-rumbai merah. Sedangkan warna hitam berada pada rambut, alis, bagian bayangan di bawah dagu, sekitar dada, dibawah dada, di bawah siku bagian kiri dan bola mata.
b.      Sekunder
Warna sekunder yang terdapat di lukisan ini adalah warna merah muda yang terdapat di hiasa kepala lapisan tengah. Merah muda = Merah+Putih.
Sedangkan di bagian dahi terdapat warna oranye yang merupakan perpaduan warna merah dan kuning.
Ada sedikit bagian background yang berwarna ungu di bagian sebelah kanan atas, tetapi bukan di sudut. Ungu = merah+biru. Untuk mendapatkan ungu yang muda ditambahkan warna putih. 
c.       Tersier
Warna tersier yang terdapat pada sebagian besar kulit yang berwarna sawo matang dan juga warna-warna coklat yang tersebar. Coklat = Merah+hijau. Dan untuk mendapatkan warna sawo matang = coklat+kuning. Untuk background warnanya memang abstrak tetapi masih tetap berputar-putar di sekitar coklat saja.
3.      Bentuk
Bentuk dari objek secara garis besar adalah asimetris. Sedangkan untuk bentuk-bentuk yang simetris dapat dilihat di anting yang berbentuk lingkaran. Mata yang berbentuk oval dengan sudut kecil di kedua sisi sudutnya. Untuk alis berbentuk bulan sabit tipis yang sempurna.
Persegi panjang yang tidak terlalu terlihat sudutnya terdapat pada satu-satu bagian dari hiasan kepala yang terdiri dari banyak helai-helai warna-warni itu.
Untuk bentuk kepala (wajah) berbentuk seperti telur, namun bagian dagu lebih sempit daripada bagian dahi.
4.      Proporsi
Ukuran tubuh dari wanita ini sudah proposional. Posisi tubuhnya memang agak miring, tetapi pelukisannya tepat sehingga tidak nampak janggal. Detailnya juga terlihat pada ujung siku bagian kiri. Dimana ada sebuah tonjolan yang biasanya suka dilupakan.
5.      Komposisi
Komposisi dari lukisan ini hanya berisi seorang wanita Bali, yang ingin digambarkan kecantikannya oleh sang pelukis dengan melukiskannya dengan posisi tubuh yang sulit dan kompleks. Komposisi dari lukisan ini memusat karena objek yang ada hanya ada satu. Sedangkan background bisa kita katakan kosong.
6.      Keseimbangan
Bentuk tubuh seimbang karena proposional, tetapi background kurang mendukung karena tidak bernuansa Bali juga seperti objek utamanya, yaitu wanita Bali. Padahal judulnya adalah ‘Balinese Beauty’, tetapi pelukis belum memasukkan keindahan atau kecantikan alam Bali. Jadi terkesan kurang lengkap.
7.      Unity/kesatuan
Background dan objek kurang menyatu karena background sendiri tidak memiliki tema.
8.      Tekstur
Tekstur yang bisa terlihat dari objek adalah : Baju terkesan tidak halus tidak kasar, karena terlihat terbuat dari kain biasa yang tidak sehalus satin atau sutra, tetapi lebih mirip dengan katun. Kainnya terkesan tebal dan sedikit menekan.
Kulitnya terkesan halus. Sedangkan hiasan kepalanya terkesan berat, namun helaian-helaian itu terkesan lembut karena terlihat seperti bulu.
Rambut terkesan lebat dan kering, nampaknya sedikit kusut atau diberi hairspray. Sehingga terlihat kaku.

PENDAPAT PRIBADI
Menurut saya lukisan ini terkesan sangat real. Penggambaran yang detail membuat seakan-akan lukisan ini hidup. Posisi tubuh yang penuh lekukan membuat lukisan itu terkesan tengah bergerak dan lebih terlihat seperti potret daripada lukisan cat minyak. Warna yang digunakan menambah kesan hidup, terutama di bagian wajah. Sayang background kurang mendukung dengan hanya menggunakan warna abstrak yang berputar pada warna coklat. Tatapan mata yang manis membuat kita serasa benar-benar sedang ditatap oleh kedua mata itu. Sedangkan tatapan mata dan senyuman dengan bibir yang berwarna samar-samar itu membuat kecantikan dari wanita itu terlihat menonjol keluar. Basuki Abdullah berhasil memperlihatkan kecantikan wanita ini, beserta kekayaan budaya Indonesia lewat cat, kanvas, dan goresannya.

Beauty, the right word to describe every woman in the world...
Basuki Abdullah, Indonesian famous painter shown us the name of beauty with his canvas, paint, and ideas. How about us? I want to show the world about arts, not only music but many kind of arts. 
Music, paintings, dances, languages, even martial arts and many more.
How about your arts guys?
Show the world about your ideas, brilliant brains, eyes, mouths, hands of the future kings and queens...
Us, the kids, preteens, and teens all over the world..
Say yeah to ARTS, say yeah to DREAMS, say yeah to IDEAS, say yeah to YOURSELF!
Ah, my habit out... Talked about something out of the topic~~ Yeah, yeah....

Sincerely, 
---JW---