My Pages

Monday, August 22, 2011

SUJU FANFIC--15 (14) years old Nanny (part 1)

Title : 15 (14) years old Nanny (part 1)
Author : JW a.k.a Cho Hae Ra
Main Cast : Kibum, Kyuhyun
Other Cast : Heechul, Leeteuk, and all SUJU's members (15 of them). Plus some SM's artists. Also imagination charas..
Genre : ....? I don't know... Slice of Life?
Lenght : Part 1 - on going

"Jadi mulai sekarang kamu bekerja disini..." Lee Ajummah, tetangga yang tinggal di sebelah flatku, menerangkan secara panjang lebar sambil menunjuk peta yang ada di tangannya, sedangkan aku ini hanya bertengger di depannya sambil pura-pura melihatnya dengan seksama dan serius, padahal aku separoh membayangkan rasa dari waffle yang sudah kuimpikan setelah aku mendapatkan gaji pertamaku nanti...

"Ne, ajummah. Arraseo..." Ujarku sambil meengangguk dan membungkuk saat dia berlalu... Aku memegang peta yang tadi dia berikan kepadaku, lalu membolak-balikkannya sampai aku menemukan arah yang benar. 

"Oh, rumahnya cukup strategis... Di dekat minimarket STARTmart* yang itu... Aku kan dulu sering kesana. Ah, masalah kecil~" Ujarku enteng dalam hati. 
Aku terus menyanyi dan bersenandung kecil dalam hati, karena tentunya aku bahagia. KENAPA? Aku baru saja ditimpa masalah dan musibah, tiba-tiba aku dapat durian runtuh begini, siapa yang tidak melonjak kegirangan?
Keluargaku bangkrut, dulu appa ku pengusaha tekstil yang cukup sukses. Tapi setelah bangkrut dia malah memilih untuk bunuh diri dan meninggalkan aku sendirian. Sejak kecil omma memang sudah tidak ada. Dia pergi meninggalkan aku dan malah kudengar sekarang kalau dia sudah punya suami dan anak baru lagi. Dia muak terhadap appa yang dulu terlalu sering minum-minum, walaupun sampai hari terakhirnya pun dia memilih bunuh diri tepat setelah dia minum-minum di bar kesukaannya.

Aku sedih, tentu saja aku sedih. Tapi berhubung dulu aku sama sekali tidak akrab dengan appa, aku tidak menangis sedikit pun. Aku tidak punya rasa bersalah sedikit pun, karena aku sendiri pun tidak pernah melakukan kesalahan apapun kepada appa ku. Karena aku sangat jarang bertemu dengannya. 

"Ah, yang ini yah? Keluarga......Kim Sang Min? Ah benar, lebih baik sekarang a--WOWWWW~~" Ucapanku tertahan saat aku melihat betapa tingginya rumah ini. Mungkin 4 lantai, dengan luas yang kira-kira sebesar......lapangan bola...?

"Wah, aku tau, mereka ini pasti anak-anak dari konglomerat. Lalu jangan-jangan mereka ini adalah orang-orang kaya nan sombong yang tidak bisa memandang orang jelata seperti aku? Lalu--AHHH!! Buat apa aku memikirkan hal yang macam-macam, lebih baik aku pencet belnya sekarang, lalu aku akan bekerja, dan tentunya aku akan lebih cepat mendapatkan GAJIKU!! HUAHAHAHAHAHA~" 

*TING TONG*
Aku memencet tombol bel yang ada di samping papan nama. Oh, ada kamera di bel tersebut. Akupun mendekatkan wajahku kesana, supaya orang rumah dapat melihat wajahku.

"Ne, siapa itu?" Suara seorang wanita tua terdengar dari dalam. Aku pun memperkenalkan diriku padanya, "Ah, annyeong haseo, Naneul Cho Hae Ra imnida.. Aku adalah pengasuh baru disini. Salam kenal..."

"Oh, pengasuh dari Soora dan Seokhoon? Sebentar, aku akan membukakan pintu." Lalu wajah ajummah itu tak terlihat lagi di layar. Namun wajahnya berganti dengan gambar-gambar yang normal terjadi di rumah orang kaya. Ruangan yang terlihat sangat-sangat luas... Kursi meja yang mewah. OH! Itu... TV LED terbaru.. Wah, keren sekali..
Eh, apa itu? Oh, itu 'kan.... lemari penyimpanan wine. Rumah ini bisa dipastikan sebagai rumah ORANG KAYA~

Aku pun melihat ke sekeliling, dan aku mendapati kalau sebenarnya aku ini sedang berada di tempat yang 'BUKAN HABITAT CHO HAE RA'. Karena kalau kau lihat sekelilingmu semua yang ada adalah rumah bertingkat yang minimal tingkat 3 dengan luas yang LUAR BIASA! Kalau yang ini lapangan bola, yang disana, kalau aku tidak terlalu membesar-besarkan nampaknya ada yang samping rumahnya hanya terisi dengan.....kosong. Tempatnya sangaaaaat luas, dan semuanya kosong. Termasuk jarak rumah ke tempat kosong itu. Luas sekali.... Untuk apa yah? Oh, aku tau apa itu. Tempat mendarat helikopter. Karena helikopter butuh tempat yang luas untuk mendarat, untuk menghindari angin yang diakibatkan oleh baling-balingnya.

Tunggu sebentar.... HELIPET?!

*DHEG!*
Aku segera membalikkan tubuhku saat aku tampak dipelototi oleh seorang satpam yang melihatku dari kejauhan. Aku hanya mencoba untuk menyesuaikan diri di lingkungan kerjaku ini, tapi aku malah dipelototi oleh laki-laki sangar yang nampak mengerikan. Maaf deh, aku belum mau mati muda. Jadi aku segera membalikan tubuhku kembali kearah rumah keluarga Kim Sang Min-ssi, big boss baruku. Tepatnya sih aku melihat kearah kamera tadi, habis aku kesal juga. Sudah begini lama ajummah tadi belum juga keluar? 
Haduh, memang ada rintangan dulu untuk keluar dari rumah ini yah?

Seorang pemuda nampak sedang berjalan di depan kamera, sehingga dia terlihat di layar itu. Rambutnya sedikit berantakan dan dia menggunakan setelah jas yang nampak familiar... Apa yah? Otakku sedang mandek sehingga aku pun tidak tau apa itu, dan aku tidak mau ambil pusing... Tapi dia melihat kearah kamera, yang kulihat sih dia melihat kearahku dengan tatapan yang tidak biasa. Lalu dia pun mendatangi kamera dan langsung menggebraknya sampai terdengar bunyi yang membuat jantungku mampu melompat keluar dari mulut. 

"Siapa kau? Penguntit?!" Lalu dia mematikan kamera tersebut tanpa mendengarkan jawaban dariku.
"OMO! Laki-laki macam apa itu? Beraninya dia main-main denganku?! CIH! Menyebalkan sekali!! Tapi tunggu, aku tidak harus mengurusnya 'kan?" Aku berpikir sejenak, lalu aku tertawa sendiri, tertawa atas kebodohanku. 
"Mana mungkin orang yang sudah setua itu harus kuurus? Dia sudah nampak lebih tua daripadaku... Huh.... Pabo~" Aku mengutuk diriku sendiri dalam hati.

*CKREK!*
Suara pintu terbuka akhirnya terdengar juga. Suara yang kutunggu-tunggu semenjak kira-kira 10 menit yang lalu. Hmm.. Setahuku kalau kamera bel masuk itu biasanya berada di dekat pintu masuk. Paling 2-3 menit untuk keluar dari sana, tetapi dia lama sekali. Ah, ya sudah lah. Kalian tidak akan heran saat melihatnya secara langsung. Dia sudah tua... Jalannya memang pelan, tapi langkahnya masih pasti dan masih tegap....

"Cho Hae Ra?" Ajummah itu memanggil namaku. Aku ti/dak tahu harus memanggilnya apa. Kalau aku tidak memanggilnya ajummah, aku akan nampak tidak sopan sekali...
"Ne, ajummoni?" Aku mendekat ke pintu gerbang perlahan.
"Ah, jangan panggil aku seperti itu. Aku hanya pembantu disini. Panggil saja aku Joo Ra-ssi. Namaku Lee Joo Ra. Aku adalah pembantu rumah tangga disini. Kalau boleh tau berapa usiamu Hae Ra-ssi?"

"Ah, Aj--Joo Ra-ssi, panggil saja aku Hae Ra. Aku ini masih kecil kok, umurku 15 tahun dalam hitungan Korea." Jawabku sambil membungkuk memberi salam kepadanya. Dia nampak ramah dan baik, syukurlah...

"Mworago? 15 tahun? Kau masih muda sekali..? Kau...yakin kalau kau bisa mengurus Soora dan Seokhoon? Dua anak itu sangat nakal dan tidak bisa diam..." Joo Ra-ssi sangat kaget saat aku menyebutkan usiaku. Memang dia pikir berapa usiaku? Memang aku terlihat setua itukah?

"Waeyo Joo Ra-ssi...? Memang kau kira usiaku berapa? Apakah aku terlihat setua itu?" Aku bertanya dengan nada manis dan sopan, juga dengan senyum ramah menghiasi bibirku. Walaupun dalam hati aku menyimpan sedikit rasa kesal, namun dia tidak salah juga. Aku hanya ingin tau...

"Oh bukan. Kau tinggi sekali ya? Hampir setinggi Kibum-ssi... Padahal usiamu berbeda 8 tahun dengannya..."
"Kibum? Apakah dia laki-laki yang tadi menggebrak tembok dan berlaku tidak sopan padaku tadi? Cih, kumakan dia... GRAORRRRR~~" Pikirku marah kepada orang yang tadi sangat menyebalkan itu... 

"Oh, begitu.. Kalau begitu bisakah sekarang kita masuk dan membahas soal pekerjaanku, Joo Ra-ssi?" Aku mencoba untuk mengingatkannya untuk membahas tentang pekerjaanku...
"Omo, iya, mari kita masuk..." Joo Ra-ssi membuka pintu dan mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam rumah super mewah nan megah itu. Untuk terakhir kali aku mengintip sejenak kearah satpam mengerikan tadi..
OH, dia tidak sedang melihat kearahku. Tadi dia mengagetkanku.. Sekarang aku akan membalas dendamku!

"BWEEEEE~~" Aku menjulurkan lidahku kearahnya sambil meledeknya dari jauh.
Tiba-tiba dia melirik kearahku, dan membalikkan badannya padaku. MARAH.. Oh tidak... Aku segera masuk ke dalam rumah setelah menutup gerbang dan segera menutup pintu rumah RAPAT-RAPAT!! Jangan sampai setelah ini dia akan menembaki rumah ini karena seorang pengasuh muda baru saja meledeknya..

Kami masuk, ya, aku dan Joo Ra-ssi. Joo Ra-ssi memimpin jalan, sementara aku hanya mengikutinya di belakang sambil memandangi lorong yang kulewati ini. Tidak terlalu terang sih, tapi yang kulihat banyak sekali lukisan-lukisan yang terpajang di sepanjang dindingnya. Tidak ada yang aku kenal, tapi nampaknya banyak sekali lukisan-lukisan hewan. Apakah Kim Sang Min-ssi seorang pecinta hewan? Ada kuda, macan, naga, juga burung-burung. Aku hanya memandangin dan mengaguminya sampai aku akhirnya menyadari kalau aku berada di ruangan yang lebih luas dan lebih terang dari pada lorong-lorong yang berkarpet merah tadi. 

OH ASTAGAH!! Ruangan macam apa ini? Lebih tepat disebut sebagai museum dibandingkan ruang tamu. Guci-guci mewah yang tinggi dan nampak langka. Kursi dan meja yang terbuat dari kayu yang mengkilap indah. Masih terdapat juga lukisan-lukisan indah menggantung di dinding untuk memperindah keadaan rumah yang bagiku begitu suram ini.. Karena tidak ada suara apapun selain hentakan kaki Joo Ra-ssi dan aku yang sedang memasuki rumah.

Jujur saja, karena aku belum pernah ke tempat yang sebegini mewah sebelumnya. Aku hanya bisa menganga saat melihat chandelier yang ada diatas ku. Aku hanya bisa tersentak ssat melihat betapa megahnya tempat lilin yang sekarang menjadi lampu itu. Karpet yang kuinjak ini, untung saja aku sudah membuka sepatuku di luar bersama Joo Ra-ssi, karpet ini nampaknya import dari negara Timur Tengah. Ongkos nya saja sudah tidak terdefinisi di otakku.  

"Joo Ra-ssi, kita akan kemana?" Aku bertanya sambil celingukan melihat kanan dan kiri. Aku gugup.. SEKALI...
"..Ngg. Jam sekolah masih lama bukan?" Joo Ra-ssi bertanya kepadaku, karena dia tau aku seorang pelajar. Secara dia tahu umurku dan juga pakaianku. Lagipula ada nametag-nya. Cho Hae Ra, Paran Junior High School.
Aku melirik kearah jam tanganku, jam 6 pagi lewat 11 menit. 

"Ah, masih lama... Sekolah itu hanya tiga jengkal di depan sana..." Aku berpikir dalam hati, lalu mengangguk kearah Joo Ra-ssi, tanda mengiyakan.
"Kalau begitu bagaimana kalau kau bertemu dulu dengan Soora dan Seokhoon? Kau harus cepat akrab dengan mereka," Joo Ra-ssi menjelaskan secara singkat sambil membalikan tubuhnya. "mereka ada diatas. Lebih baik kau juga latihan untuk menguruh mereka dari pagi ini.." Joo Ra-ssi menaiki tangga yang lagi-lagi WAAAAAAH~ Seperti yang ada di istana-istana negeri dongeng~

Mosaic yang bergambar sunflower menghiasi tangga yang bercabang dua itu. Kamipun belok ke sebelah kanan, dan saat kami naik tiba-tiba...
"YA! Ajummah!! Kau itu selalu saja lupa ini dan lupa itu! Kau tadi lupa mematikan kamera bel tamu! PABO GA?!" Teriak seorang pemuda yang berdiri di atas tangga itu dengan nada kasar dan tanpa sopan santun. AKU TAU DIA!! DIALAH YANG TADI MENGGEBRAK TEMBOK!! GROARRRRRRRR~~

"Mianhe, Kyuhyun-ssi. Maafkan aku, tadi aku sama sekali lupa... Ta-tadi aku juga harus mengantar Cho Hae Ra-ssi dari gerbang.." Joo Ra-ssi nampak ketakutan dan membungkuk meminta maaf kepada pemuda sialan yang ternyata bernama Kyuhyun itu. 

"Cho Hae Ra?! Siapa itu? Penting kah? Kau tau, kalau listrik rumah ini melebihi batas aku tidak bisa main game lagi, Pabo! Jinja.." Kyuhyun menghela nafas setelah marah-marah sambil melotot kearah Joo Ra-ssi. Dia nampaknya belum melihatku, atau tidak merasakan eksistensi ku sehingga dia tidak ngamuk-ngamuk kearahku.

"Ara, siapa itu? OH! Dia 'kan penguntit yang tadi mengintip di kamera?! Kenapa kau bawa dia masuk, nenek sialan?! Sudah dibilang jangan membawa masuk orang-orang yang tidak dikenal sembarangan!! Lihatlah dulu, pembantu lama disini, Hee Bin-ssi. Dia membawa masuk orang asing dan barang rumah ini ada yang dicuri!! Kau juga mau seperti itu? HAH?!! KUPECAT KAU!!" Kyuhyun (sialan) itu turun kearah Joo Ra-ssi dan bersiap memukulnya. Tapi entah aku mendapat keberanian darimana, aku menghadapinya tepat di depan Joo Ra-ssi yang sudah pasrah akan dipukul olehnya.

Saat aku menangkis pukulannya, pemuda menyebalkan yang ingin kubuang ke dasar bumi ini kaget dan spontan menarik tangannya menjauh dari tanganku yang langsung dia lepaskan. Oh, dia tidak terlalu kuat... Cih, banyak gaya...

"HEI KAU! Memang kau siapa? BERANI SEKALI KAU MELAWANKU!!?? Kau ini 'kan cuma orang luar!" Kyuhyun sekarang makin marah dengan kemarahan dan emosi yang memuncak dan semakin menjadi-jadi. Aku tidak peduli.. Karena dia melakukan hal yang SALAH!

"YA! Kau yang siapa? HAH?! Kau boleh orang kaya tapi kau juga tidak akan bisa hidup tanpa Joo Ra-ssi yang mengurus rumah ini. Aku percaya itu.. Lalu kau bertanya aku siapa? Huh, asal kau tau ya. AKU INI CHO HAE RA!! PENGASUH KIM SOORA DAN KIM SEOKHOON! Beradaptasilah dengan diriku, pemuda sialan tak tau malu menyebalkan tak tau diri, Kim Kyuhyun!"

-to be continue-

*PERHATIAN! NAMA minimarketnya itu ngarang...==
Skolahnya sering denger..*

HIAIIIII~~ Ini debut pertama saya dalam mengarang fanfic tentang K-Pop.. Dulu pernah sih gue bikin yang anime.. Tp berhubung sekarang lagi k-pop addict jadi buatnya yang k-pop deh... Please leave your comment. Buat nama Kyuhyun jadi Kim, karena nama kluarga saya a.k.a Cho Hae Ra, memakai nama kluarga dia.. Lagian dibuatnya CERITANYA Kibum ama Kyuhyun itu bersaudara..
Jadi.. Smua yang ada disini adalah FIKTIF!!
THIS IS ONLY A FICTION!
~IN FICTION~ *nyanyi lagu B2ST..==*

Best Regards, 
Cho Hae Ra (JW)

No comments:

Post a Comment