Aku cuma bisa melihatmu dari balik layar hitam yang menutupi pertunjukkan hidupmu yang bagaikan seni drama diatas panggung megah yang hanya bisa kulihat dari balik layar yang selalu menghalangiku untuk bisa memandangmu. Aku yang tidak bisa menyentuhmu, terlalu jauh... Aku hanya bisa merasakan lagi dan lagi, rasa pedih yang tak kunjung pergi....
Aku dulu percaya, cintaku ini mungkin bertahan. Karena aku begitu mencintaimu. Tetapi sejujurnya aku lelah, karena aku tak punya daya apa-apa untuk memulai. Siapa diriku? Hanya seseorang yang lewat di kehidupanmu.
Aku tak bisa menonton dari depan, karena aku tak sanggup. Aku tak bisa ikut bermain denganmu diatas panggung karena aku tak layak. Jadi aku hanya kerap mengagumimu sambil terus menunggu dan berpangku tangan, menahan ngilu dan daguku.
Kau tak pernah melihatku. Melirikpun tidak, karena aku tak lain hanya setitik debu yang terus melayang diantara euforia kehidupanmu yang dipenuhi layar perak dan lampu sorot megah dengan warna-warni. Membuatku yang tersipu, akhirnya tersapu bersama kenangan burukmu.
Saat kau menoleh dan kau melihatku, aku melonjak dalam hati. Kau mendekatiku, namun arus kebahagiaanmu bersama orang lain menarikmu kembali dan membuat kita semakin jauh. Sebatas inikah?
Saat aku terus menunggu kedatanganmu, kau melupakanku... Sengajakah? Atau tidak? Aku tidak tahu, karena aku tak bisa membaca pikiranmu dari balik matamu yang manis itu. Kau tidak menampakkannya sedikitpun. Aku merasa pilu...
Aku ingin merebahkan diriku saja, aku ingin mengatakan tidak saja. Namun hatiku ini berteriak melarangku terus menerus. Aku melawan, namun aku kalah.... Lidahku terasa kelu, namun aku tetap berdiri terpaku. Memandang langit kosong berawan putih, sambil terus dibayangi oleh bayang-bayangmu yang tak kunjung padam.
Serpihan air mataku tak bisa keluar, karena aku belum kehilanganmu sebelum aku mendapatkanmu. Tapi, apakah Tuhan yang memberi jalan? Karena setiap kali aku menunggu, hanya hampa semata yang kudapat...
Sedangkan insan lain yang mendapat berkat. Benarkan aku untuknya?
Hanya mencari secercah harapan dibalik seribu jarum...
Yah, aku hanya seorang bodoh yang tidak bisa melupakanmu...
Aku hanya seorang gadis rapuh yang mencintaimu begitu saja, walau ku tahu itu hanya menyakitiku...
To : 2313
Aku dulu percaya, cintaku ini mungkin bertahan. Karena aku begitu mencintaimu. Tetapi sejujurnya aku lelah, karena aku tak punya daya apa-apa untuk memulai. Siapa diriku? Hanya seseorang yang lewat di kehidupanmu.
Aku tak bisa menonton dari depan, karena aku tak sanggup. Aku tak bisa ikut bermain denganmu diatas panggung karena aku tak layak. Jadi aku hanya kerap mengagumimu sambil terus menunggu dan berpangku tangan, menahan ngilu dan daguku.
Kau tak pernah melihatku. Melirikpun tidak, karena aku tak lain hanya setitik debu yang terus melayang diantara euforia kehidupanmu yang dipenuhi layar perak dan lampu sorot megah dengan warna-warni. Membuatku yang tersipu, akhirnya tersapu bersama kenangan burukmu.
Saat kau menoleh dan kau melihatku, aku melonjak dalam hati. Kau mendekatiku, namun arus kebahagiaanmu bersama orang lain menarikmu kembali dan membuat kita semakin jauh. Sebatas inikah?
Saat aku terus menunggu kedatanganmu, kau melupakanku... Sengajakah? Atau tidak? Aku tidak tahu, karena aku tak bisa membaca pikiranmu dari balik matamu yang manis itu. Kau tidak menampakkannya sedikitpun. Aku merasa pilu...
Aku ingin merebahkan diriku saja, aku ingin mengatakan tidak saja. Namun hatiku ini berteriak melarangku terus menerus. Aku melawan, namun aku kalah.... Lidahku terasa kelu, namun aku tetap berdiri terpaku. Memandang langit kosong berawan putih, sambil terus dibayangi oleh bayang-bayangmu yang tak kunjung padam.
Serpihan air mataku tak bisa keluar, karena aku belum kehilanganmu sebelum aku mendapatkanmu. Tapi, apakah Tuhan yang memberi jalan? Karena setiap kali aku menunggu, hanya hampa semata yang kudapat...
Sedangkan insan lain yang mendapat berkat. Benarkan aku untuknya?
Hanya setitik lentera diantara kehampaan yang membuatku masih berada disini untuk menunggumu, insan pujaanku. Sambil terus menunggu, aku bernyanyi dan memohon pada Tuhan, menunggu pentunjuk dan jalur takdirku.
Biarkan aku mengagumimu, walau hanya sebatas dibalik layar...
Itu cukup bagiku. Itu memuaskan ku... Untuk selanjutnya? Biar Tuhan yang atur saja, aku bukan siapa-siapa...Aku sekarang hanya mencari jalur yang tepat diantara cahaya yang meredup didalam kehidupan ini...
Hanya mencari secercah harapan dibalik seribu jarum...
Yah, aku hanya seorang bodoh yang tidak bisa melupakanmu...
Aku hanya seorang gadis rapuh yang mencintaimu begitu saja, walau ku tahu itu hanya menyakitiku...
To : 2313
saya terharu jw...
ReplyDeleteSebenernya gue tau kenapa lu bikin puisi (puisi bukan sih)kayak gini.
Ah, nggak papa kok.
Masih mending jw.
Gue???
HWAAAAAA
Jw sabar yah...
ReplyDeleteJP selalu ada (gila banget nih. Dasar, kayak Faye sama Kurogane aja~~~)
Tapi jw, jangan hopeless ah. Jw kan pacarnya... :) tee-hee
Iyah itu bnr bukan puisi..
ReplyDeleteHehe.. Cuma JP ama Lisa yang tw.. Abs udh jarang crt ama Raissa.. Jauhhhh ╥﹏╥
Yh lu sih g gmn2..hehe
Lu faye sini gw kurogane..
HEH!! Klo gw pacarnya ngapain gw tulis beginian?