My Pages

Thursday, August 11, 2011

A poem dedicated to : 2313..


Suaraku bukanlah sebuah desiran belaka...
Suaraku bukanlah desisan saja...
Suaraku bukan lengkingan yang memekikan telinga...
Tapi suaraku adalah sebuah cerita dan tangisan...
Maka itu dengarkanlah....


Hanya Caraku untuk Mencintaimu...


Melodi yang serak,
tapi tidak sumbang...
Hanya mengandung 1000 kisah...
Di balik tirai....

Aku tak akan mendongeng...
Hanya bisa bermelodi..
Berharmoni dengan suara bunga,
yang bergesek halus...

Sampaikah kata-kataku padamu?
Mengertikah ucapku dalam senandung padamu?
Ataukah hanya menjadi angin lalu,
yang seakan mengejek dan tersapu?

Jika bagiku itu adalah simfoni...
Jika bagiku itu begitu jernih...
Apakah bagimu itu hanyalah angin yang berlari?
Bukan melodi lincah yang menari?

Sampaikah nyanyianku ini?
Tibakah melodiku ini?
Hanya sebuah not yang berhambur,
menjadi hampa tanpa tersisa...

Sakit, perih, ngilu..
Namun tiada darah yang mengalir..
Tidak ada air di pipiku,
yang masih ada hanyalah sonataku yang kembali dari gunung dan memantul...
Kembali dan tak akan pergi lagi.. Tak bisa pergi lagi,
sekalipun aku memohon pada melodiku sendiri...

Karena itu belum sampai padamu,
biarkanlah aku terus menyanyi...
Sampai melodi berubah menjadi pasir dan debu,
yang ada di tanah dan di udara...

Sampaikanlah, wahai angin...
Sampaikanlah, wahai ranting....
Sampaikanlah, wahai langit...
Sampaikanlah, wahai air...

Melodiku yang serak...
Namun tidak sumbang...
Menyembunyikan 1000 kisah impian...
Dibalik sepatah ucapan...

Aku mencintaimu...


2 comments:

  1. Cieee
    Ciee
    Cieeeeeeeeeeee
    JW enak ya, masih bisa ketemu. Gue? Ketemu aja nggak, palagi ngomong??? -_-

    ReplyDelete
  2. Ada enaknya jg ga bisa ketemu. Klo ada kesempatan dan bisa ketemu terus, rasanya lama2 gw jd greedy gr2 pengen tiap hari ketemu...yah itu kn cara pikir gw yg aneh... Hohohoho

    ReplyDelete